Film Maju Serem Mundur Horor Hadirkan Keberagaman Budaya, Curi Perhatian di Hari Pertama Tayang

2 hours ago 2
Film Maju Serem Mundur Horor Hadirkan Keberagaman Budaya, Curi Perhatian di Hari Pertama Tayang Film Maju Serem Mundur Horot( Instagram @makaraproduction)

FILM Maju Serem Mundur Horor curi perhatian di hari pertama tayang di bioskop pada 23 Oktober 2025. Karya dari Makara Production ini menghadirkan hiburan segar bagi masyarakat lewat perpaduan komedi dan horor. Tak hanya itu, film ini juga menunjukkan bahwa strategi promosi berbasis kreativitas dan kolaborasi mampu membawa hasil yang membanggakan di tengah persaingan industri film yang semakin padat.

Produser Shanker R.S, yang mewakili Makara Production, mengungkapkan rasa syukur dan bangga atas sambutan luar biasa dari publik terhadap film ini.

“Pencapaian ini terasa spesial karena, semuanya dibangun dari semangat kebersamaan dan dedikasi seluruh tim. Mulai dari para pemain, kru, hingga rekan-rekan yang mendukung di belakang layar," demikian keterangan produser Shanker R.S, yang diterima Media Indonesia, Sabtu (25/10).

"Kami tidak mengandalkan kampanye besar, namun mengutamakan kedekatan dengan penonton lewat sosial media dan komunikasi yang autentik,” lanjutnya.

Ia menambahkan bahwa penonton yang datang di hari pertama ialah orang-orang yang sudah mengikuti perjalanan film Maju Serem Mundur Horor sejak awal. "Mereka datang bukan karena gempuran promosi besar, melainkan karena ingin menyaksikan hasil kerja keras kami. Ini bentuk apresiasi yang luar biasa bagi seluruh tim,” jelas Shanker R.S.

Kesuksesan film ini turut diperkuat oleh dukungan fanbase para pemain, yang aktif menyebarkan antusiasme lewat media sosial dan jejaring mereka masing-masing.

Menariknya, film ini juga menampilkan keberagaman budaya Nusantara lewat empat karakter utama. Dodit Mulyanto berperan sebagai Bowo, sosok dengan pembawaan lembut dan kearifan khas masyarakat Jawa. Maell Lee tampil sebagai Poltak, karakter berdialek Batak yang menggambarkan ciri khas masyarakat Sumatera.

Sementara Daffa Ariq memerankan Dede, tokoh yang menggambarkan keramahan dan kehangatan orang Sunda, dan John Yewen sebagai Asikin, karakter yang menonjolkan keunikan serta kehangatan dari Papua.

Selain keempat pemeran utama tersebut, film ini juga menghadirkan Sara Wijayanto, Carissa Perusset, Sara Fajira, dan Gary Iskak. (H-4)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |