Ilustrasi(Dok imdb)
SUTRADARA kenamaan Quentin Tarantino dikenal memiliki selera yang tajam dan eksentrik dalam urusan film. Dari sekian banyak film horor klasik yang pernah hadir di layar lebar, ada satu karya film yang mendapat tempat istimewa di hatinya. Film horor era 1980-an yang memikat hati Tarantino ialah berjudul Hellraiser.
Dalam obrolannya di podcast The Big Picture, via MovieWeb, Tarantino menyanjung Hellraiser sebagai film horor paling kacau sekaligus mahakarya sejati. Ia juga memberikan apresiasi besar kepada sang kreator, Clive Barker, yang dianggapnya berhasil melampaui batas-batas sinema tradisional.
Menurut Tarantino, Barker berani menampilkan hal-hal yang tak lazim untuk zamannya, dan justru keberanian itu yang membuat filmnya abadi.
"Clive Barker membuat film yang bagus," kata Tarantino.
"Yang membuatnya benar-benar spesial adalah karena film itu sangat kacau balau," lanjutnya.
Bagi Tarantino, belum ada film horor pada dekade 1980-an yang seberani Hellraiser. Dengan penuh kekaguman, ia menambahkan, "Ya Tuhan, itu menakjubkan."
Dalam pembahasannya, Tarantino sempat membandingkan Barker dengan sineas lain dari era tersebut, seperti Paul Verhoeven (RoboCop) dan Kathryn Bigelow (Near Dark). Namun, menurutnya, hanya Barker yang benar-benar berhasil menembus pasar dan mencapai kesuksesan besar.
Tentang Film Hellraiser
Dirilis pada 1987, Hellraiser merupakan adaptasi dari novel karya Barker sendiri, The Hellbound Heart. Film ini menjadi debut penyutradaraannya dan mencetak pencapaian luar biasa.
Dengan bujet sekitar 1 juta dolar AS, film tersebut berhasil meraup lebih dari 30 juta dolar AS di box office. Tarantino menyebut Hellraiser sebagai film yang “menyiksa dengan indah”.
Melalui pendekatan berani dan ide-ide yang menantang, Hellraiser membuktikan bahwa horor bisa menjadi bentuk seni yang mengguncang sekaligus tetap menguntungkan secara komersial.
Barker berhasil menciptakan ketakutan bukan lewat jump scare, melainkan melalui pengalaman yang menghantui secara emosional dan filosofis.
"Horor memang dimaksudkan untuk mengganggu, dan Hellraiser melakukan hal itu dengan cara paling ekstrem yang pernah saya lihat," kata Tarantino. (H-2)


















































