
TIDAK hanya menyajikan kisah romantis penuh haru, film Indonesia Assalamualaikum Beijing 2: Lost in Ningxia sukses meninggalkan kesan tersendiri bagi penontonnya karena menampilkan berbagai keindahan alam dan kekayaan budaya di Daerah Otonom Etnik Hui Ningxia, Tiongkok barat laut.
"Film ini banyak sekali memberikan gambaran tentang Islam di Tiongkok yang saya pun baru mengetahui bahwa mereka hidup dengan hangat dan penuh kebersamaan," kata Yaya, seorang mahasiswa yang hadir dalam penayangan perdana film itu di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Film ini merupakan sekuel dari film Assalamualaikum Beijing (2014), yang berlatar lokasi di Kota Beijing, Tiongkok. Film bergenre romansa religi tersebut sukses menarik lebih dari 500.000 penonton selama masa penayangannya.
Berbeda dengan film pertamanya, Assalamualaikum Beijing 2 banyak menampilkan keindahan Ningxia yang meliputi bentangan gurun dan pegunungan hingga arsitektur berusia ratusan tahun khas masyarakat Tiongkok.
Dalam misi mereka untuk mencari Arief, Mo dan Aisha banyak memperlihatkan kehangatan kehidupan komunitas Muslim etnik Hui di Ningxia, mengeksplorasi beberapa rumah ibadah umat Islam bergaya tradisional Tiongkok.
Beberapa adegan dalam film ini juga mengambil latar lokasi di Kota Xi'an, sebuah kota tua di Tiongkok yang juga merupakan rumah bagi ribuan penganut agama Islam dari etnik Hui
"Filmnya sangat memanjakan mata karena banyak memperlihatkan kota-kota di China yang benar-benar menakjubkan, membuat saya tertarik untuk bisa berlibur ke sana jika ada kesempatan," kata Selvi, salah satu penonton.
Film ini sudah dirilis secara resmi untuk publik pada 19 Juni.
Dalam acara soft-launching di Beijing, bulan lalu, Duta Besar Republik Indonesia untuk Tiongkok Djauhari Oratmangun mengatakan film ini menjadi upaya untuk memperkuat diplomasi budaya kedua negara.
Menurut dia, film memiliki kekuatan luar biasa dalam membangun kepercayaan, menyampaikan nilai, dan mempererat hubungan antarmasyarakat. (Ant/Z-1)