Festival Kue Lapis Jakarta 2025, Upaya Pelestarian Kuliner Nusantara

2 days ago 9
Festival Kue Lapis Jakarta 2025, Upaya Pelestarian Kuliner Nusantara Keseruan Festival Kue Lapis Jakarta 2025(MI/HO)

FESTIVAL Kue Lapis Jakarta 2025, yang bertajuk Rasa Nusantara, Warna Indonesia, digelar pada Sabtu (11/10).

Festival yang diadakan oleh Senen Jaya dan Rose Brand itu tidak hanya sekadar panggung kuliner, melainkan tonggak penting dalam upaya pelestarian kuliner Nusantara sekaligus ruang kultural yang merefleksikan keberagaman suku, budaya, rasa dan filosofi hidup bangsa melalui keberagaman warna yang berpadu harmonis pada kue lapis. 

Festival Kue Lapis Jakarta 2025 merupakan ajang kuliner sekaligus budaya yang pertama kali diselenggarakan dengan skala besar di Jakarta, melibatkan berbagai UMKM, komunitas kuliner, serta pecinta makanan tradisional, menghadirkan bukan hanya pengalaman rasa, tetapi juga perjalanan intelektual dan emosional yang menegaskan bahwa kue lapis merupakan medium naratif yang mencerminkan kebersatuan yang terjalin dari keragaman

Manajer Pemasaran Pusat Perbelanjaan Senen Jaya blok 1 & 2 Annisa Nugraheni menegaskan, “Kue lapis adalah simbol manisnya persatuan. Melalui festival ini, kami ingin mengingatkan masyarakat bahwa keberagaman adalah kekuatan fundamental bangsa. Harapan kami," 

"Festival Kue Lapis 2025 dapat menjadi agenda tahunan yang menumbuhkan kembali kecintaan terhadap kuliner tradisional, sekaligus memperkokoh jati diri bangsa,” lanjutnya.

Senada dengan itu, Manajer Pemasaran PT Sungai Budi (Brand: Rosebrand)  Michael Setiaputra menekankan peran penting perusahaan dalam mendukung keberlanjutan kuliner Indonesia. 

“Rose Brand tidak hanya menghadirkan produk berkualitas, tetapi juga ingin menjadi bagian dari perjalanan panjang bangsa dalam melestarikan tradisi. Meski baru digelar, festival ini sekaligus menjadi bagian dari peringatan HUT RI ke-80, di mana makna persatuan dan kebersamaan menemukan aktualisasinya,” ungkapnya.

Dua kompetisi utama menjadi pusat perhatian, Lomba Membuat Kue Lapis dan Lomba Kostum Tradisional Nusantara. 

Kedua lomba itu bukan sekadar ajang adu kreativitas, melainkan simbolisasi dua kekuatan bangsa: kuliner sebagai perekat budaya dan busana sebagai penanda identitas. 

Dengan total hadiah Rp15 juta, kompetisi ini diharapkan memantik semangat berkompetisi yang sehat sekaligus merayakan keindahan keberagaman.

Hengki, Koordinator Kue Subuh di Pusat Perbelanjaan Senen Jaya Blok 1 & 2, menambahkan perspektif historis. 

“Produk Rose Brand sudah puluhan tahun menjadi kepercayaan pelaku usaha kue. Bahan-bahannya telah menjadi fondasi dalam tradisi kuliner, termasuk yang dijajakan di Sentra Kue Subuh Senen Jaya. Lebih dari sekadar lokasi perdagangan, Senen Jaya adalah ruang hidup, tempat tradisi kuliner dan budaya bertemu lintas generasi,” papar Hengki.

Dengan demikian, Festival Kue Lapis Jakarta 2025 hadir bukan hanya sebagai selebrasi rasa, tetapi juga sebagai medium kontemplasi. 

Festival inimengingatkan kita bahwa di balik lapisan kue yang manis, tersimpan narasi kolektif bahwa keberagaman bukan hambatan, melainkan sumber kekuatan. Bahwa kuliner bukan hanya konsumsi, melainkan warisan dan identitas. Dan bahwa di tengah arus modernitas, tradisi tetap relevan sebagai penopang kebijaksanaan hidup bangsa. 

Festival ini diharapkan menjadi agenda tahunan yang tidak hanya menghidupkan kembali memori kuliner, tetapi juga meneguhkan pesan filosofis ”Indonesia adalah kue lapis yang berlapis-lapis warna, namun berpadu dalam satu cita rasa kebersamaan.” (Z-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |