Fenomena Tabrakan Lubang Hitam Buktikan Teori Enstein dan Hawking Benar

4 hours ago 2
Fenomena Tabrakan Lubang Hitam Buktikan Teori Enstein dan Hawking Benar Ketika dua lubang hitam bertabrakan dan menyatu, peristiwa tersebut melepaskan gelombang gravitasi.(Science Daily)

SEPULUH tahun setelah pertama kali mendeteksi gelombang gravitasi, para ilmuwan kembali mencatat penemuan besar yang membuktikan dua teori paling berpengaruh dalam dunia fisika, yaitu teori relativitas umum Albert Einstein dan teori area lubang hitam milik Stephen Hawking.

Penemuan ini datang dari Laser Interferometer Gravitational-Wave Observatory (LIGO) di Amerika Serikat, bekerja sama dengan tim Virgo di Italia dan KAGRA di Jepang. Tim peneliti yang dipimpin oleh astrofisikawan Maximiliano Isi dan Will Farr berhasil merekam tabrakan dua lubang hitam yang menghasilkan gelombang gravitasi paling jelas sejauh ini pada Januari lalu.

Lubang hitam yang baru terbentuk dari tabrakan itu memiliki massa setara 63 kali Matahari dan berputar sekitar 100 kali per detik. Gelombang gravitasi yang dihasilkan menimbulkan riak di ruang dan waktu.

“Ini adalah pandangan paling jelas yang pernah kami miliki tentang sifat lubang hitam, bukti ini memperkuat bahwa lubang hitam yang kita temukan di alam semesta sesuai dengan teori relativitas umum Einstein,” ujar Maximiliano dikutip dari laman Science Daily.

Penelitian ini juga berhasil menguji dugaan lama bahwa lubang hitam adalah objek sederhana. Seperti dijelaskan fisikawan Roy Kerr pada 1963, lubang hitam dapat dijabarkan hanya dengan dua karakteristik: massa dan kecepatan putaran (spin). Data baru dari LIGO menunjukkan bahwa hasil penggabungan dua lubang hitam benar-benar sesuai dengan prediksi tersebut.

Tak berhenti di situ, tim peneliti juga mengonfirmasi teori area Hawking, berupa  teori yang menyatakan bahwa ukuran cakrawala peristiwa lubang hitam (batas di mana cahaya tak bisa keluar) hanya bisa bertambah, tidak pernah berkurang. 

Sedangkan menurut rekannya, Will Farr, dirinya mendengarkan suara yang dipancarkan oleh tabrakan lubang hitam adalah cara terbaik untuk mempelajari sifat ruang-waktu ekstrem. 

“Dengan detektor gelombang gravitasi yang terus disempurnakan, kita akan mampu mempelajari fenomena kosmik ini dengan ketepatan yang belum pernah ada sebelumnya,” ujar Farr.

Para ilmuwan memperkirakan dalam satu dekade ke depan, alat deteksi akan sepuluh kali lebih sensitif, membuka peluang untuk menemukan lebih banyak peristiwa serupa dan semakin memperkuat dasar pemahaman manusia tentang alam semesta.

Sumber: Science Daily

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |