Fenomena Aneh di Mars: “Cacing Pasir” Ternyata Dibentuk oleh Es Kering, Bukan Air

22 hours ago 2
 “Cacing Pasir” Ternyata Dibentuk oleh Es Kering, Bukan Air Ilmuwan menemukan parit-parit misterius di permukaan Mars terbentuk akibat es karbon dioksida yang mencair dan meluncur di atas pasir, bukan karena air atau kehidupan. (Satellite image HiRISE)

ILMUWAN berhasil mengungkap misteri di balik parit-parit bergelombang yang tampak seperti “cacing pasir” pada permukaan Mars. Penelitian terbaru menunjukkan parit itu bukan hasil pergerakan air atau makhluk hidup, melainkan terbentuk akibat proses alami dari es kering atau karbon dioksida padat yang meleleh dan meluncur di atas pasir.

Selama bertahun-tahun, para astronom kebingungan dengan munculnya jalur-jalur sempit dan berliku di bukit pasir planet merah. Struktur tersebut tampak baru terbentuk, lengkap dengan tepi yang menonjol, padahal Mars dikenal terlalu dingin, kering, dan tidak memiliki air mengalir yang dapat menyebabkan erosi semacam itu.

Dalam studi yang dilakukan oleh tim peneliti dari Utrecht University, terungkap bahwa parit-parit itu terbentuk saat balok es karbon dioksida yang muncul di musim dingin mulai mencair ketika musim semi tiba. Saat suhu meningkat, pasir di permukaan memanas dan potongan es tersebut meluncur menuruni lereng bukit pasir sambil menguap, proses yang dikenal sebagai sublimasi, yaitu perubahan langsung dari padat menjadi gas.

Gas yang terperangkap di bawah es menciptakan tekanan tinggi dan akhirnya meledak, mendorong balok es meluncur cepat ke bawah. Dalam perjalanannya, balok tersebut menggali parit sempit sambil mendorong pasir ke sisi kanan dan kiri, membentuk gundukan kecil yang menyerupai jalur “cacing pasir” seperti dalam film Dune.

“Rasanya seperti menonton cacing pasir di film Dune,” ujar Lonneke Roelofs, peneliti utama sekaligus ilmuwan dari Utrecht University. “Dalam simulasi, tekanan gas yang tinggi meledakkan pasir di sekitar balok ke segala arah.”

Simulasi

Penelitian ini dilakukan di ruang simulasi Mars dengan kondisi tekanan rendah dan suhu beku untuk meniru lingkungan planet tersebut. Dalam eksperimen itu, blok es CO2 diletakkan di atas bukit pasir buatan dengan berbagai tingkat kemiringan.

“Setelah menemukan kemiringan yang tepat, kami melihat balok es itu mulai menggali dan bergerak menurun seperti mol atau cacing pasir dari Dune. Sangat aneh melihatnya,” kata Simone Visschers, mahasiswa magister sekaligus rekan penulis studi tersebut.

Temuan ini sekaligus menepis teori bahwa alur di permukaan Mars terbentuk oleh air cair, yang sebelumnya dianggap dapat menjadi petunjuk keberadaan kehidupan di planet itu. Sebaliknya, proses alami yang sepenuhnya kering ini membuktikan Mars masih terus membentuk lanskap baru hingga kini, bahkan tanpa adanya sungai atau hujan.

Penelitian ini dipublikasikan pada 8 Oktober di jurnal Geophysical Research Letters. (Space/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |