ETH Gagal Pulih, Tether Tingkat Transparansi

4 hours ago 2
ETH Gagal Pulih, Tether Tingkat Transparansi Ilustrasi(Freepik)

KONDISI pasar kripto saat ini membuat Ethereum harus berjibaku untuk keluar dari tekanan penjualan. Kenyataannya dominasi Ethereum di pasar kripto akan berakhir, diprediksi ETH gagal pulih dari tren negatif yang berkepanjangan.

Bahkan harga Ethereum / 1 eth to idr masih merangkak untuk bangkit. Sayangnya, belum lama ini ada berita bahwa whale besar menjual Ethereum hingga US$1.8 miliar. Bahkan dalam beberapa hari ETH terjebak di kisaran US$1.700.

Sementara itu, stablecoin Tether sekarang ini berusaha memperbaiki transparansi yang banyak dikeluhkan oleh banyak orang. Untuk harga Tether atau usdt to idr hari ini masih terpantau stabil mengikuti harga 1 dollar Amerika.

Ketiadaan perubahan signifikan dalam pergerakan harga mendorong para pemegang besar Ethereum untuk melakukan penjualan besar-besaran. Keadaan ini semakin memperburuk sentimen negatif di pasar.

Para Pemegang Besar Ethereum Aktif Menjual Token 

Dalam tiga hari terakhir, alamat yang memiliki antara 100.000 hingga 1 juta ETH telah melepaskan sekitar 1,19 juta ETH dengan sangat agresif. Total penjualan ini setara dengan lebih dari US$1,8 miliar. 

Tindakan para whale dalam menjual sejumlah besar Ethereum menunjukkan adanya pergeseran dalam sentimen pasar. Mereka tampaknya ingin mengurangi potensi kerugian akibat stagnasi pemulihan.

Ketika Ethereum gagal mempertahankan momentum di atas US$1.700, para pemegang besar ini memanfaatkan kondisi harga yang ada, yang berkontribusi pada penurunan pasar. 

Penjualan yang dilakukan oleh alamat whale ini mencerminkan ketidakpercayaan terhadap pergerakan jangka pendek harga Ethereum.

Secara keseluruhan, momentum makro Ethereum tampak lemah, tercermin dari MVRV Long/Short Difference yang sangat rendah, yakni -29%. Indikator ini menunjukkan bahwa pemegang jangka panjang (LTH) kesulitan untuk mempertahankan keuntungan. 

Sementara itu, pemegang jangka pendek (STH) biasanya cepat menjual setelah mendapatkan profit, menambah volatilitas dan tekanan negatif pada harga Ethereum.

Dengan STH yang mendominasi keuntungan, Ethereum menjadi semakin rentan terhadap penurunan lebih lanjut. Ketika lebih banyak investor jangka pendek menjual aset mereka, ada kemungkinan besar Ethereum akan mengalami tekanan menurun, terutama jika tidak ada katalis yang signifikan untuk mendorong harga naik.

Pergerakan Harga ETH 

Dilansir dari Pintu Market, harga Ethereum (ETH) hari ini adalah Rp26.720.787 dengan volume perdagangan mencapai US$10.208.043.023, yang menunjukkan penurunan sebesar -8,70% dibandingkan dengan sehari sebelumnya. 

Sementara itu, Ethereum (ETH) pernah mencatatkan harga tertinggi sepanjang masa sebesar US$4.878,26 dan harga terendah sepanjang masa mencapai US$0,433. 

Saat ini, harga Ethereum berada 67,57% di bawah titik tertingginya dan 365.333,46% di atas titik terendahnya.

Untuk kapitalisasi pasar untuk Ethereum (ETH) saat ini mencapai US$190.808.136.272. Kap pasar ini dihitung dengan mengalikan harga satu token dengan jumlah token ETH beredar yang dapat diperdagangkan, yaitu sebanyak 120 juta.

Valuasi terdelusi penuh (FDV) untuk Ethereum (ETH) adalah US$190.808.136.272. Ini mencerminkan estimasi kapitalisasi pasar maksimal apabila semua 120 juta token ETH saat ini beredar di pasar.

Harga ETH Bertahan Di Atas US$1.500 

Ethereum sekarang diperdagangkan pada US$1.580, setelah usaha untuk menembus resistance di US$1.700 tidak berhasil. Altcoin ini masih bertahan di atas level support penting di US$1.533. Namun, jika melihat sinyal pasar yang lebih luas, penurunan lebih lanjut mungkin terjadi jika sentimen bearish terus berlanjut.

Ethereum dapat menghadapi tantangan signifikan dalam upaya untuk mendapatkan momentum naik kembali. Tanpa dukungan dari pasar yang lebih luas atau berita positif, jika turun di bawah US$1.533, tren penurunan ETH bisa terpicu lebih jauh.

Jika Ethereum tidak dapat mempertahankan level support ini, token mungkin akan jatuh ke level US$1.429, memperpanjang kerugian yang sedang terjadi.

Namun, jika ETH berhasil merebut kembali US$1.625 sebagai level support, ada potensi untuk mencoba lagi menembus US$1.700. Jika Ethereum berhasil melewati level tersebut, hal ini bisa mendorong harga menuju US$1.745, membalikkan pandangan negatif dan membuka peluang untuk pembalikan.

Tether Tingkatkan Keterbukaan Melalui Audit Menyeluruh 

Tether, yang merupakan entitas di balik stablecoin USDT, tengah berencana untuk meningkatkan keterbukaan dengan melaksanakan audit menyeluruh terhadap cadangan aset yang dimilikinya. 

Berdasarkan laporan terbaru dari Cryptodnes, langkah ini diambil sebagai respons terhadap kekhawatiran yang semakin meningkat terkait kurangnya audit independen, yang sebelumnya menimbulkan keraguan mengenai risiko krisis likuiditas yang mirip dengan yang dialami oleh FTX. 

Audit untuk Memastikan Dukungan 1:1 

CEO Tether Paolo Ardoino menegaskan bahwa audit ini merupakan prioritas utama bagi perusahaan. Ia mengungkapkan keyakinan bahwa dengan adanya dukungan regulasi terhadap kripto, seperti pada era kepresidenan Donald Trump, perusahaan-perusahaan akuntansi besar akan lebih bersedia berkolaborasi dengan Tether. 

Sebelum ini, Tether memang telah merilis laporan keuangan setiap kuartal, tetapi belum pernah menjalani audit tahunan secara menyeluruh oleh pihak ketiga yang independen. 

Melalui pelaksanaan audit ini, diharapkan para regulator dan investor akan memperoleh kepercayaan lebih terhadap cadangan aset Tether yang dinyatakan memiliki rasio 1:1 dengan jumlah token yang beredar. 

Pilihan Perusahaan Akuntansi Besar 

Walaupun Ardoino belum merinci perusahaan akuntansi mana yang akan dipilih, audit ini kemungkinan besar akan melibatkan salah satu dari empat besar perusahaan akuntansi global, yakni PwC, EY, Deloitte, atau KPMG. 

Inisiatif ini bertujuan untuk memperjelas transparansi dan menguatkan klaim bahwa USDT sepenuhnya didukung oleh aset yang terdiri dari mata uang tradisional dan setara. 

Namun, terdapat skeptisisme dari beberapa kalangan, termasuk Justin Bons, pendiri Cyber Capital, yang menyatakan bahwa Tether belum memberikan bukti yang cukup untuk mendukung klaim cadangan mereka yang mencapai $118 miliar. 

Tantangan Regulasi dan Kepercayaan Publik 

Dalam aktivitas persiapan audit menyeluruh ini, Tether telah mengangkat Simon McWilliams sebagai CFO sejak awal tahun ini. 
Meski demikian, perusahaan ini masih berada di bawah pengawasan yang ketat, terutama setelah dikenakan denda sebesar $41 juta pada tahun 2021 akibat dianggap menyesatkan regulator mengenai cadangan aset mereka. 

Ditambah lagi, kebijakan regulasi yang berlaku di Eropa turut memperburuk situasi, di mana beberapa bursa, seperti Crypto.com, terpaksa menghentikan penggunaannya terhadap USDT. 

Upaya Tether untuk melakukan audit menyeluruh ini merupakan bagian dari strategi luas perusahaan untuk meningkatkan transparansi serta menjaga kepercayaan regulator dan investor. 

Dengan tekanan yang semakin meningkat dari berbagai pihak, hasil audit ini diharapkan akan menjadi elemen krusial dalam menentukan nasib USDT di dunia cryptocurrency global.

Perlu diingat, semua aktivitas jual beli crypto memiliki resiko dan volatilitas yang tinggi karena sifat crypto dengan harga yang fluktuatif.

Maka dari itu, selalu lakukan riset mandiri (DYOR) dan gunakan dana yang tidak digunakan dalam waktu dekat (uang dingin) sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab para trader dan investor. (RO/Z-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |