Erick Thohir Bedah Plus-Minus STY dan Kluivert untuk Temukan Pelatih Anyar

4 hours ago 1
Erick Thohir Bedah Plus-Minus STY dan Kluivert untuk Temukan Pelatih Anyar Shin Tae-yong (kiri) dan Ketua Umum PSSI Erick Thohir.(Antara)

KETUA Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir, mengungkapkan strategi yang tengah dijalankan PSSI dalam mencari arsitek baru Timnas Indonesia. Alih-alih terlarut dalam nostalgia, PSSI kini berfokus pada analisis mendalam terhadap masa kepemimpinan dua pelatih sebelumnya, Shin Tae-yong (STY) dan Patrick Kluivert.

​Dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (23/10), Erick Thohir menegaskan hasil evaluasi kelebihan dan kekurangan kedua pelatih itu akan menjadi fondasi utama dalam menentukan profil pelatih baru yang ditargetkan mampu membawa tim Garuda moving forward.

​“Kita kan lagi mencari profil, yang dengan segala pertimbangan, kita lihat STY, kita lihat Patrick Kluivert, kekurangan dan kelebihan apa, kalau bisa dibetulin di pelatih berikutnya,” ujar Erick.

​Mencari Profil Penambal Celah
Erick yang juga ​Menpora RI itu menekankan baik STY maupun Kluivert adalah bagian dari "masa lalu" timnas, sehingga penting bagi suporter untuk 'move on'. Namun, masa lalu tersebut tidak disia-siakan, melainkan dijadikan pelajaran berharga.

​"Itu sudah masa lalu. Jadi kita harus moving forward, mencari pelatih baru, yang kita melihat kekurangan dan kelebihan STY maupun Patrick," tegas Erick.

​Kursi pelatih utama Timnas Indonesia kosong setelah perpisahan dengan Kluivert menyusul kegagalan di Kualifikasi Piala Dunia 2026. Munculnya kembali nama Shin Tae-yong dalam bursa pelatih menunjukkan harapan suporter, namun PSSI memilih pendekatan yang lebih terukur dan mengidentifikasi celah yang harus ditutup.

​Evaluasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa pelatih yang akan datang memiliki kualifikasi yang dapat mengintegrasikan aspek positif dari STY (yang dikenal dengan pembangunan fondasi fisik dan regenerasi) dan Kluivert (yang mungkin memiliki pendekatan taktis atau manajerial tertentu), sambil menghilangkan kelemahan yang teridentifikasi dari masa kepemimpinan keduanya.

​Erick Thohir mengakui tantangan mencari pelatih Timnas Indonesia berkaliber tinggi semakin berat mengingat peringkat FIFA Indonesia yang masih berada di luar 100 besar. Namun, proses evaluasi yang ketat ini diharapkan mampu menarik profil yang tepat, terlepas dari tantangan peringkat dunia tersebut. (Dhk/I-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |