Elpiji 3 Kg Meledak di Pekalongan, Tiga Orang Meninggal Dunia

6 hours ago 1
Elpiji 3 Kg Meledak di Pekalongan, Tiga Orang Meninggal Dunia Polisi melakukan olah TKP di lokasi gas LPG meledak di Kelurahan Buaran Kradenan, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan.(MI/HO)

TABUNG gas elpiji tiga kilogram meledak di sebuah rumah kos yang berlokasi di Kelurahan Buaran Kradenan, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan, Jawa Tengah (Jateng), Senin (3/11) petang. Akibat ledakan tersebut, 3 orang yang masih satu keluarga meninggal dunia.

Ketiga korban yang meninggal adalah ayah dan dua anak balitanya, sedangkan sang ibu masih dalam kondisi kritis dan masih menjalani perawatan itensif di Intensif Care Unit (ICU) Rumah Sakit Umum Daerah Bendan, Kota Pekalongan. 

Ketiga korban yang meninggal yakni Faridhotul Ilmi, 38 (ayah), dan kedua anaknya yakni Harisan Arka, 3 dan Raisya Adiyah (bayi 4 bulan). Sedangkan sang ibu, Halimus  Sa'diyah, 31, masih menjalani perawatan intensif di ruang ICU RSUD Bendan, Kota Pekalongan.

Dokter jaga ICU RSUD Bendan, Briyan Abednego, menuturkan penyebab meninggalnya ketiga korban ledakan gas elpiji adalah karena luka bakar serius di sejumlah bagian tubuh korban mulai dari 40% hingga 80%.

"Untuk ayah, luka bakar yang dialami mencapai 51%, lalu anak bungsunya mengalami luka bakar hingga 40% dan anak pertama yang meninggal lebih dulu mengalami luka bakar mencapai 80%. Sedangkan sang ibu yang masih dalam kondisi kritis mengalami luka bakar mencapai 42%," ujar Briyan.

Sementara itu Ketua RT 01 RW 04 Kelurahan Jenggot, Kota Pekalongan, mengaku mengenal Almarhum Faraidhotul Ilmi sebagai orang baik dan pekerja keras. 

Meski sudah tidak lagi tinggal bersama orangtuanya, yang bersangkutan masih kerap menengok ibunya. Terutama tiap libur kerja.

Kedua jenazah yakni Faridhotul Ilmi dan anak bungsunya sesuai kesepakatan keluarga dimakamkan di tanah kelahirannya yakni Kelurahan Jemggot, sedangkan anak pertamanya yang meninggal lebih dulu dimakamkan di tempat kakek-neneknya di Kelurahan Simvang Wetan.

Hingga kini, polisi masih terus mendalami peristiwa tragis tersebut guna mengungkap pemyebab sebenarnya. Pihak kepolisian sudah memasang garis polisi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). (Z-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |