1 day ago
8
Elon Musk resmi mundur dari Doge, inisiatif efisiensi pemerintah AS, setelah 130 hari menjabat. (AFP)
ELON Musk berpamitan dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Oval Office. Trump berjanjo pekerjaan di Doge akan terus berlanjut tanpa Musk.
Menurut Presiden Trump, Musk sebenarnya "tidak benar-benar pergi" dan akan terus "bolak-balik" ke Gedung Putih.
"Itu adalah 'bayinya'," kata Trump tentang keterlibatan Musk dalam Doge, singkatan dari Department of Government Efficiency atau Departemen Efisiensi Pemerintah yang berfokus pada pemangkasan biaya.
Kepergian Musk terjadi 130 hari setelah Trump kembali menjabat sebagai presiden, yang merupakan batas maksimum masa tugasnya sebagai “pegawai pemerintah khusus”.
Doge merupakan badan penasihat, bukan departemen pemerintah resmi, dengan tujuan utama memangkas pengeluaran pemerintah, menghemat uang pembayar pajak, dan mengurangi utang nasional AS yang kini mencapai US$36 triliun (sekitar Rp58000 triliun).
Pemutusan Hubungan Kerja
Namun, keterlibatan Musk dalam Doge menimbulkan banyak kontroversi, terutama setelah terjadi pemutusan hubungan kerja massal di berbagai lembaga federal serta penghapusan sebagian besar program USAID, badan utama bantuan luar negeri AS.
Akibatnya, perusahaan-perusahaan Musk pun ikut disorot, dengan munculnya protes global terhadap Tesla dan seruan untuk memboikot produknya. Penjualan Tesla pun anjlok ke tingkat terendah dalam beberapa tahun terakhir.
Berbicara kepada wartawan di Kantor Oval, Trump memuji Musk, yang dianggapnya telah “membantu memimpin program reformasi pemerintahan paling luas dan berdampak dalam beberapa generasi terakhir”.
Trump menambahkan bahwa “pola pikir” pejabat federal telah berubah karena upaya Doge dalam mendeteksi penipuan dan “menghapus pemborosan”.
Hemat Anggaran
Menurut situs web Doge, hingga 29 Mei, lembaga ini telah menghemat anggaran pemerintah AS sebesar US$175 miliar.
Namun, analisis BBC pada akhir April menemukan hanya US$61,5 miliar dari jumlah tersebut yang dirinci. Bukti penghematan yang jelas hanya tersedia untuk sekitar US$32,5 miliar dari totalnya.
“Dia sebenarnya tidak benar-benar pergi,” ujar Trump tentang Musk. “Dia akan bolak-balik… Saya pikir dia akan melakukan banyak hal.”
Musk, di sisi lain, menegaskan bahwa Doge akan terus dengan “tanpa henti” mengejar target pengurangan pengeluaran sebesar US$1 triliun.
Pertemuan antara keduanya berlangsung hanya beberapa hari setelah wawancara Musk dengan CBS, di mana ia menyatakan “kecewa” dengan apa yang disebut Trump sebagai RUU “besar dan indah”, yang mencakup pemotongan pajak bernilai triliunan dolar dan janji peningkatan anggaran pertahanan.
Meskipun sebelumnya Musk mengatakan bahwa RUU tersebut “melemahkan” kerja Doge, ia tidak berkomentar tentang hal itu dalam pertemuan di Kantor Oval. Trump, sebaliknya, memberikan pembelaan panjang terhadap undang-undang yang menurutnya “luar biasa” dan “melakukan hal-hal hebat”.
“Tapi ada dua hal yang ingin saya lihat,” kata Trump. “Mungkin kita bisa memangkas sedikit lagi. Saya ingin pemotongan pajak yang lebih besar.”
Konferensi pers ini juga mengambil beberapa arah tak terduga, termasuk saat Musk ditanya soal laporan New York Times minggu ini yang menyebut ia menggunakan narkoba secara intens selama kampanye Trump 2024.
Setelah memotong pertanyaan wartawan sebelum selesai, Musk menjawab dengan mengutip keputusan hakim baru-baru ini yang mengizinkan Trump melanjutkan gugatan pencemaran nama baik terhadap Washington Post dan New York Times atas laporan mereka mengenai dugaan hubungan antara kampanye Trump 2016 dan Rusia.
“New York Times itu?” tanya Musk. “Lanjut saja.”
Musk juga ditanya mengapa ia terlihat memiliki memar di matanya.
“Saya tidak ada di dekat Prancis,” jawab Musk, merujuk pada insiden baru-baru ini antara Perdana Menteri Prancis Emmanuel Macron dan istrinya, Brigitte.
Musk menjelaskan bahwa cedera itu terjadi karena ia meminta putranya yang berusia lima tahun, X Æ A-12 meninjunya di wajah. (BBC/Z-2)
