Ilustrasi(Dok ist)
EDITAGE berpartisipasi sebagai mitra industri di acara Global Research Council (GRC) 2025 Asia Pacific Meeting yang diselenggarakan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan National Research Foundation (NRF) Singapura yang berlangsung sejak 4-6 November 2025, di Jakarta, Indonesia.
Dirancang untuk meningkatkan kualitas riset dan memperkuat lanskap akademik di Indonesia, Editage berkomitmen untuk mendukung para penyandang dana, universitas, dan peneliti melalui serangkaian fitur layanan AI yang komprehensif dan berbasis manusia. Upaya ini difokuskan untuk pengembangan sains dan teknologi, mendorong kemajuan nasional, dan berkontribusi pada penciptaan pengetahuan global.
Melalui fitur layanannya, Editage bertujuan untuk mendorong pemerataan akses untuk riset dengan mengintegrasikan inovasi AI dengan prinsip-prinsip sains terbuka, sehingga memungkinkan teknologi menjadi penggerak riset dan inovasi nasional. Dalam partisipasinya di acara ini, Editage menyoroti tentang peran teknologi yang berpusat pada manusia dalam meningkatkan riset dan penulisan ilmiah, bagaimana menyelaraskan pengelolaan dana hibah, dan mendukung reputasi jangka panjang institusi pendidikan tinggi dan lembaga pendanaan.
“Para penyandang dana memainkan peran penting dalam menentukan bagaimana penelitian dapat didukung dan diperluas jangkauannya. Di Editage, kami percaya bahwa jika dikembangkan dan diterapkan secara etis, AI dapat membantu para penyandang dana dan institusi membuat proses penelitian menjadi lebih transparan, inklusif, dan efisien. Khususnya di negara berkembang seperti Indonesia, AI menjadi teknologi yang dapat diandalkan ketika dipadukan dengan keahlian manusia, untuk membantu para peneliti menyampaikan gagasannya secara yakin, bertanggung jawab, dan berintegritas di tataran global,” ungkap Vice President & Head of Marketing (ROW), Cactus Communications, Ruchi Chauhan, di Jakarta, Rabu (5/11).
Ia menambahkan bahwa visi ini sejalan dengan tujuan Kementerian Komunikasi dan Digital Indonesia (Komdigi), yaitu mengembangkan peta jalan AI nasional untuk memastikan penggunaan teknologi yang bertanggung jawab dan etis di semua sektor.
Seiring posisi Indonesia yang semakin menonjol sebagai kekuatan utama ekonomi digital di Asia Tenggara, didukung oleh populasi masyarakat sadar teknologi yang terus berkembang, infrastruktur yang semakin baik, serta investasi strategis antara sektor publik dan swasta, Indonesia kini berada di garis depan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dengan semakin meluasnya peran teknologi, masa depan ilmu pengetahuan akan ditentukan oleh para peneliti, penerbit, dan pemangku kepentingan lain yang mampu memanfaatkan inovasi digital untuk meningkatkan kapasitas riset ilmiah mereka.
Oleh karena itu, Editage memainkan peran penting dalam menjembatani dan mendukung aspirasi nasional menuju penelitian berkualitas tinggi.
Namun, menghasilkan penelitian yang bereputasi internasional tetap menjadi proses panjang dan menantang bagi banyak peneliti yang menghadapi keterbatasan pendanaan serta akses terhadap teknologi, alat riset komprehensif, dan jejaring akademik global.
Tanpa sumber daya yang memadai, para peneliti mungkin kesulitan melakukan penelitian mendalam, sehingga hasilnya kurang berdampak.
Selain itu, keterampilan bahasa dan akademik terutama kemampuan menggunakan Bahasa Inggris ilmiah dan menyampaikan ide kompleks dengan jelas, dapat memengaruhi kualitas hasil penelitian yang ditujukan untuk jurnal internasional. Melalui acara ini, GRC berupaya untuk mendorong keberagaman, kesetaraan, dan inklusi dalam ekosistem penelitian global.
Fitur layanan Editage yang komprehensif bertujuan untuk memberdayakan peneliti, universitas, dan institusi di seluruh Indonesia dalam meningkatkan dampak publikasi ilmiah mereka secara global.
Layanan tersebut mencakup rekomendasi jurnal, manuscript review, penerjemahan dan peninjauan bahasa, peninjauan gambar, saran struktural, penerjemahan ke standar global, pemeriksaan plagiarisme, hingga bantuan publikasi di jurnal internasional yang relevan.
Chief Growth Officer, Institutional Sales (West), Cactus Communications, Siddharth Bhatia, menyatakan, melalui rangkaian layanan berbasis teknologi AI dan keahlian manusia, pihaknya berkomitmen untuk memberdayakan para akademisi dalam menghasilkan penelitian berkualitas tinggi dan berkontribusi terhadap kemajuan ilmu pengetahuan.
“Partisipasi kami dalam the Global Research Council (GRC) 2025 Asia Pacific Meeting mencerminkan komitmen ini, dengan mempertemukan para pemangku kepentingan seperti penyandang dana, institusi, dan peneliti dari berbagai negara untuk membangun kolaborasi global yang berkelanjutan dan bermakna. Kami akan terus memperluas layanan kami ke pasar yang lebih luas dengan memperkuat kemitraan bersama komunitas riset dan mendukung kesuksesan mereka di masa depan,” ujarnya.
Selama lebih dari dua dekade, Editage telah mendukung lebih dari 35.000 jurnal dan proyek penelitian, serta membantu lebih dari 5 juta peneliti di seluruh dunia.
Di Indonesia, Editage telah bermitra dengan 24 universitas negeri. Melalui kolaborasi ini, Editage berkomitmen untuk memberdayakan para ilmuwan di berbagai institusi agar mampu menghasilkan publikasi akademik yang diakui secara global. (H-2)


















































