
PENGURUS Dharma Wanita Persatuan (DWP) jajaran Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh berbagi takjil (makanan berbuka) kepada warga Kota Sigli dan sekitarnya. Takjil berupa nasi kotak dan kue serta air minum itu dibagikan kepada masyarakat ekonomi lemah seperti petugas parkir, penarik becak, tukang ojek, penjual jajanan pinggir jalan dan warga miskin lainnya.
Takjil juga diberikan ke kantong-kantong masyarakat penyandang cacat (disabilitas) di sekitar Kota Sigli ibukota Kabupaten Pidie dan Kecamatan Pidie. Hal itu juga dilakukan untuk memberi semangat bahwa semua kelas kelompok sosial itu berhak menikmati indahnya berbuka dengan makanan layak.
Ketua DWP Kemenag Pidie, Nur Ainun, kepada Media Indonesia, Senin (10/3) mengatakan persediaan takjil berbuka itu untuk meringankan beban masyarakat miskin dalam menghadapi hari-hari berpuasa menahan lapar dan berhenti minum. Apalagi di tengah kondisi ekonomi sulit saat ini.
"Banyak saudara-saudara kami seiman yang hidupnya melarat. Jangankan membeli baju baru lebaran putra-putrinya, untuk memenuhi kebutuhan makanan berbuka puasa saja tidak mampu. Ya Allah, walaupun yang kami mampu hanya sekedar takjil berbuka cukup sederhana, tapi paling kurang sudah menyahuti semboyan sabda Nabi Mu," tutur Nur Ainun.
Dikatakannya, sumber dana untuk menyediakan makan berbuka ini dari infak atau sedekah pengurus DWP Kemenag Pidie serta uluran tangan para anggotanya. Bermodal dana sumbangan saling peduli dan berbagi itu pengurus memfasilitasi dan menyebar ke lokasi-lokasi yang membutuhkan perhatian.
"Karena keterbatasan kami, target penyebaran utama adalah setiap hari Jumat dan lokasi-lokasi terjangkau. Pekan depan rencananya meluas lagi hingga menyambangi kelompok disabilitas," tutur Nur Ainun yang merupakan istri Kepala Kantor Kemenag Pidie, Aceh, dari Abdullah AR. (E-2)