1 day ago
3
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.(MI/Sugeng Sumariyadi)
SALAH satu faktor penyebab kemacetan di Puncak, Bogor, pada hari libur ialah semrawutnya operasional angkutan kota (angkot). Untuk itu, pada masa libur panjang Kenaikan Yesus Kristus, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kembali menggulirkan kebijakan baru.
"Mulai Sabtu dan Minggu, pekan ini, sopir angkot di wilayah Puncak, Kabupaten Bogor, diliburkan selama dua hari. Mereka tidak perlu menarik angkot lagi," ungkapnya, Jumat (30/5).
Untuk itu, Dedi akan menyediakan dana kompensasi untuk para sopir angkot. "Kita liburkan lagi para sopir angkot selama dua hari, Sabtu dan Minggu. Ada kompensasi yang disediakan, tapi jangan ada lagi pemotongan seperti yang sudah-sudah," tandasnya.
Dia mengakui Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor sudah berupaya keras mengatasi kemacetan yang biasanya jadi horor di masa libur akhir pekan atau libur panjang. Salah satunya merapikan parkir-parkir dan itu sudah berhasil dilakukan.
Namun, Puncak tetap macet. Karena itu, Gubernur Jabar memutuskan untuk tetap melakukan langkah berikutnya.
"Meliburkan sopir angkot menjadi salah satu upaya kita. Semoga dengan cara itu, wisatawan bisa berlibur dengan tenang, bahagia dan tidak stres karena kena macet," tandas Dedi.
Dia berjanji akan mengumpulkan para sopir angkota di Puncak, pada Sabtu. Mereka akan diliburkan.
"Semoga wisatawan yang akan berekreasi bisa menikmati, bahagia bersama keluarga. Yang tidak punya uang, jangan mau piknik sampai harus berutang, di rumah saja," tegasnya. (SG/E-4)
