Ilustrasi(Dok ist)
Muning Food Academy Dukung Program MBG (Makan Begizi Gratis) Presiden Prabowo Subianto. Dukungan itu disampaikan saat mereka audiensi dengan Menko Pangan Zulkifli Hasan di kantornya di Jakarta, Selasa (28/10/2025).
Pertemuan itu antara lain dihadiri R. A Hj. Ning Sudjito , ST, M.Si, Ketua Yayasan Berkah Boga Gizi Mandiri Indonesia sekaligus pendiri Muning Food Academy, Direktur Muning Food Academy sekaligus Ketua LSP Jasa Boga Indonesia (JBI) Dian Amartani Puspowarni, dan Ketua Perhimpunan Penyelenggaraan Jasaboga Indonesia Minerva.
Kepada menko pangan, Ning Sudjito, mengungkapkan sejumlah persoalan yang dihadapi oleh SPPG atau dapur MBG. Salah satunya adalah tentang kekurangan pasokan ayam dan telor ayam yang perlu diantisipasi pemerintah. Gejalanya bisa terlihat dengan harga telor dan ayam yang merangkak naik hingga 15 persen per kilogram dalam beberapa waktu terakhir ini. “Kami meminta pemerintah menjaga pasokan bahan pangan yang kami butuhkan untuk program MBG,” ujar Ning Sudjito.
Selain itu, Ning Sudjito juga meminta pemerintah menjaga stabilitas harga, kecukupan bahan baku yang sehat dan aman. Sebab untuk menjaga keberlangsungan program MBG, dibutuhkan ketersediaan bahan pangan yang cukup banyak.
Dalam pertemuan tersebut tercetus ide untuk membangun kandang (peternakan) ayam yang bisa dimiliki oleh peternak di desa-desa. Ide tersebut dinilai sangat strategis, selain lebih menjamin pasokan ayam dan telur dengan harga terkendali, juga sekaligus membuka kesempatan kerja bagi warga sekitar sapur MBG.
"Perlu waktu 1,5 bulan untuk pembuatan kandang ayam, ditambahkan lagi membuat kandang ayam juga untuk menghindari ketergantungan kepada pemasok-pemasok besar," ujarnya.
Menanggapi permintaan tersebut, Menko Zulkifli Hasan berjanji akan membantu mengamankan pasokan bahan makanan untuk kebutuhan dapur MBG. Termasuk persoalan ketersediaan dan keamanan pasokan telur maupun daging ayam.
Pihak Kemenko pangan meminta waktu perkiraan 6 bulan untuk pengadaan telur, ayam, ikan dalam rangka stabilitas harga pangan. “Paling lambat hingga akhir tahun sudah ada pasokan bahan baku khususnya untuk mendorong pelaksanaan Makan Bergizi Gratis,” tegas Zulhas.
Menko Pangan juga menyampaikan rencana membangun kandang ayam di setiap desa yang melibatkan petani dan peternak lokal. Program ini penting dan strategis mengingat MBG merupakan program unggulan Presiden Prabowo yang membutuhkan pasokan bahan pangan cukup besar.
“Dengan adanya kandang di setiap desa, maka ini bisa membantu menjaga stabilitas harga pasar, di samping tentu saja membuka peluang ekonomi baru bagi warga sekitar,” katanya.
Meski untuk membangun kandang ayam membutuhkan waktu, tenaga dan biaya tidak sedikit, Menko Zulhas yakin jika program ini berjalan dengan baik, maka ini dapat menghindari ketergantungan kepada pemasok-pemasok besar.
Menko Zulhas juga berjanji pihaknya akan membantu pembangunan 1000 dapur MBG di seluruh Indonesia.
“Kita akan bantu setiap desa untuk membangun peternakan sendiri. Biaya yang disediakan sekitar Rp150 juta per kendang,” tandas Zulhas.
Program Pelatihan
Dalam kesempatan tersebut, Ning Sudjito mengatakan pihaknya tidak sekadar mengelola dapur MBG yang menyiapkan menu makanan bergizi bagi anak-anak melalui program MBG. “Kami juga memberikan pelatihan bagi para relawan dan orang-orang yang terlibat di dapur MBG terkait gizi, keamanan pangan dan kompetensi SDM nasional,” lanjut Ning Sudjito.
Untuk pelatihan SDM dapur MBG, PPJI bekerjasama dengan Muning Food Academy dan LSP JBI. Kerjasama ini, khususnya terkait bidan SDM keamanan pangan. Kerjasama ini, akan ikut mendidik masyarakat sekitar menjadi tenaga terdidik dan terlatih, serta tersertifikasi. Tujuannya, agar tidak ada lagi kasus keracunan dalam program MBG.


















































