Dukung Orang Beralih Merokok, Produk Tembakau Alternatif Tawarkan Pendekatan Berbeda

6 hours ago 2

PRODUK tembakau alternatif kerap dipersepsikan bukan opsi bagi perokok dewasa beralih dari kebiasaannya karena dianggap sama berbahayanya dengan rokok. Namun persepsi tersebut dibantah oleh hasil kajian dari Office for Health Improvement and Disparities (2022) dan Royal College of Physicians (2024) di Inggris Raya.

Kedua laporan tersebut menegaskan bahwa produk tembakau alternatif efektif untuk mengurangi kebiasaan merokok. Profesor Ilmu Adiksi di Universitas East Angel sekaligus Pemimpin Redaksi Riset Nikotin dan Tembakau, Caitlin Notley, menjelaskan kedua laporan tersebut menyimpulkan bahwa produk tembakau alternatif, meskipun tidak sepenuhnya bebas risiko, namun memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan rokok.

“Produk tembakau alternatif menawarkan pedekatan pengurangan bahaya untuk mendukung orang beralih merokok. Banyak di antaranya mungkin telah mencoba dan gagal menggunakan pendekatan berhenti total,” kata Notley dikutip dari siaran pers yang diterima Rabu (21/5).

Selama ini, lanjutnya, produk tembakau alternatif diterpa dengan informasi-informasi menakutkan seperti dampak penggunaannya bagi kesehatan.

“Hal ini secara tidak sengaja dapat mencegah orang untuk mencoba beralih dari kebiasaan merokok yang mematikan,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui, berdasarkan laporan Office for Health Improvement and Disparities yang disusun para akademisi dari King’s College London menunjukkan upaya beralih dari kebiasaan merokok dengan menggunakan produk tembakau alternatif, seperti rokok elektronik/vape, produk tembakau yang dipanaskan, dan kantong nikotin, memiliki tingkat keberhasilan tertinggi 64,9%.

Adapun tingkat keberhasilan melalui upaya berhenti merokok tanpa memanfaatan produk tembakau alternatif hanya mencapai 58,6%. Laporan ini, sambung Notley, juga menyimpulkan bahwa produk tembakau alternatif hanya memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan rokok dalam jangka pendek dan menengah. Pada kesempatan berbeda, Ketua Asosiasi Konsumen Vape Indonesia (AKVINDO) Paido Siahaan mengungkapkan berhenti merokok total sering kali sulit dilakukan karena gejala putus nikotin (withdrawal), sementara produk tembakau alternatif menawarkan solusi yang lebih realistis bagi perokok dewasa.

“Oleh karena itu, kami mendorong Pemerintah Indonesia untuk mengadopsi pedekatan pengurangan bahaya tembakau seperti yang dilakukan Inggris dengan regulasi yang mendukung inovasi dan edukasi yang akurat,” tutur Paido.

Meski produk tembakau alternatif merupakan opsi yang tepat buat beralih dari kebiasaan merokok, dirinya menyadari bahwa maraknya kampanye negatif justru menjadi penghambat bagi perokok dewasa untuk menggunakan produk rendah risiko tersebut.

Dengan prevalensi merokok di Indonesia sudah mencapai 69 juta jiwa, kampanye negatif terhadap produk tembakau alternatif hanya semakin menghalangi dalam menurunkan jumlah perokok.

“Kampanye negatif, baik yang disengaja maupun akibat misinformasi, menciptakan persepsi keliru di masyarakat bahwa vape atau produk tembakau alternatif lainnya sama berbahayanya dengan rokok. Informasi yang akurat dan berbasis ilmiah harus digaungkan untuk melawan mispersepsi ini, sehingga perokok dewasa dapat membuat keputusan yang lebih baik untuk kesehatan mereka,” tegasnya.

Menurut Paido, penyalahgunaan menjadi tantangan yang berat karena mengaburkan fakta tentang potensi produk tembakau alternatif. Maka dari itu, diperlukan penegakan hukum yang ketat untuk memperkecil ruang penyalahgunaan yang dibarengi dengan edukasi publik.

“Edukasi tersebut untuk menjelaskan bahwa produk tembakau alternatif adalah alat untuk perokok dewasa, bukan untuk non-perokok atau sebagai sarana penyalahgunaan zat terlarang. Dengan demikian, fakta tentang potensi vape sebagai opsi pengurangan risiko dapat tetap jelas di tengah isu penyalahgunaan,” pungkas Paido. (E-4)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |