
KUALITAS lingkungan belajar bukan hanya ditentukan oleh kurikulum dan tenaga pendidik, tetapi juga oleh suasana ruang yang mendukung interaksi, refleksi, dan inspirasi. Hal ini menjadi salah satu alasan Unika Atma Jaya meresmikan Lobi Carlo Acutis di Kampus BSD, yang telah selesai direnovasi dan diresmikan pada Sabtu, (1/6). Peresmian juga dilakukan bersamaan dengan Lustrum ke-13 Unika Atma Jaya yang didirikan pada 1 Juni 1960 dengan tema Bertransformasi, Menginspirasi, dan Berdampak”.
Dalam sambutannya, Rektor Unika Atma Jaya, Prof. Dr. dr. Yuda Turana, Sp.S(K), menyampaikan harapannya agar ruang ini menjadi lebih dari sekadar tempat singgah, tetapi menjadi bagian dari ekosistem pendidikan pembelajaran yang inklusif, reflektif, dan berdampak.
“Dengan semangat Lustrum ini, Unika Atma Jaya berkomitmen untuk terus menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, reflektif, dan berdampak nyata bagi masyarakat, sebagai bagian dari kontribusi menuju Indonesia Emas 2045. Harapannya sesuai dengan tagline kampus BSD “Campus for Future Leader”, Lobi Carlo Acutis dapat menjadi ruang yang hidup, tempat tumbuhnya ide-ide besar, terbangunnya komunitas, dan terwujudnya nilai-nilai Kristiani dalam keseharian,” ungkap Prof. Yuda.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Pengurus Yayasan Atma Jaya Linus M. Setiadi, Ketua Pengurus Yayasan Atma Jaya, menyampaikan bahwa pembangunan dan renovasi ruang ini mencerminkan misi Atma Jaya dalam menghadirkan lingkungan belajar yang tidak hanya nyaman dan estetis, tetapi juga mendukung interaksi, refleksi, dan pertumbuhan spiritual.
“Lobi Carlo Acutis yang hari ini kita resmikan, bukan sekadar bangunan yang direnovasi, melainkan wujud nyata dari proses transformasi, yang tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga mencerminkan visi pelayanan yang lebih luas dari Yayasan Atma Jaya,” ujarnya.
Renovasi ini, lanjutnya, dirancang dengan tujuan menciptakan ruang yang terbuka, inklusif, dan ramah bagi mahasiswa, menyediakan tempat
yang layak untuk bertemu dan berdiskusi, serta menjadi simbol transformasi kampus.
Siapa Carlo Acutis?
Penamaan lobi ini merujuk pada Beato Carlo Acutis (1991–2006), seorang remaja Katolik yang dikenal akan semangatnya dalam menggunakan teknologi untuk menyebarkan nilai-nilai iman secara kreatif. Beato Carlo Acutis dikenal karena kesederhanaannya, kedalamannya dalam iman, dan kemampuannya menjembatani kehidupan rohani dan dunia digital, dua hal yang sangat relevan bagi mahasiswa masa kini.
Dengan mengadopsi nama Carlo Acutis, Unika Atma Jaya berharap nilai-nilai kekudusan dan kreativitas dapat berjalan beriringan di ruang ini.
“Semoga Lobi Carlo Acutis dapat menjadi ruang inspirasi dan perjumpaan, tempat dimana nilai-nilai kekudusan, kreativitas, dan solidaritas bisa bertumbuh,” ungkap Ignatius Kardinal Suharyo yang hadir dalam peresmian. (H-2)