Dua Siswi Ini Ciptakan Gim Edukasi untuk Kelola Emosi dan Empati Anak

3 hours ago 2
Dua Siswi Ini Ciptakan Gim Edukasi untuk Kelola Emosi dan Empati Anak Dua siswi SMAN 5 Yogyakarta, Desak Nalla Nanda Karenzha dan Meutia Aulia Tsany Iskandar, menunjukkan gim edukasi anak Berkisah yang mereka kembangkan.(ANTARA/HO-SMAN 5 Yogyakarta)

DUA siswi SMAN 5 Yogyakarta menciptakan gim edukasi anak Berkisah, yang membantu anak usia dini belajar mengenali dan mengelola emosi serta menumbuhkan empati melalui permainan peran yang interaktif dan menyenangkan.

Gim berbasis Role Playing Game (RPG) yang dikembangkan Desak Nalla Nanda Karenzha dan Meutia Aulia Tsany Iskandar, siswi kelas XII SMAN 5 Yogyakarta itu sukses menembus final Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI) 2025.

"Gim ini kami rancang khusus untuk interaktif, jadi bisa juga dimainkan bersama orang tua, pendamping, atau guru," ujar Meutia Aulia
dalam keterangan tertulis di Yogyakarta, Selasa (21/10).

Menurut Meutia, Berkisah dikembangkan dengan pendekatan teatrikal yang menampilkan karakter lucu seperti kelinci, singa, kucing, dan domba.

Gim tersebut juga dilengkapi dengan cerita interaktif yang dapat diperankan langsung oleh anak di dalam permainan.

Melalui peran yang dimainkan, anak-anak dapat belajar mengenali dan mengelola emosi, menerapkan coping strategy, mengembangkan empati, serta menemukan cara pemecahan masalah secara menyenangkan.

Gim Berkisah hadir dalam bentuk hardbook teatrikal dan aplikasi daring, serta dilengkapi kartu berbasis Augmented Reality (AR) dengan desain yang menarik.

Menurut Desak Nalla, gim itu menyasar anak usia 3-7 tahun, termasuk orangtua dan guru pendidikan usia dini.

Gim tersebut sudah diujicobakan di beberapa TK dan komunitas peduli anak di Yogyakarta, serta disosialisasikan ke Ikatan Kepala Sekolah TK dan PAUD se-Kota Yogyakarta.

"Kami juga sudah mengantongi izin Hak Kekayaan Intelektual (HAKI)," ujarnya.

Gim tersebut juga telah mendapatkan penilaian ahli (expert judgement) dari psikolog Eva Rahman, S.Psi., M.Psi., 

Psikolog. Dalam lembar validasinya, Eva menilai materi dalam Berkisah mampu membantu anak-anak usia dini mengenali emosi secara menyenangkan dan sesuai tahap perkembangannya.

Kepala TK Pangudi Luhur Yogyakarta Anastasia Arum Sari mengaku senang dengan hadirnya gim Berkisa; karena sangat membantu anak-anak mengenali peran dan emosi mereka sejak dini secara menyenangkan.

"Saya sangat mengapresiasi karya ini. Ini sangat membantu untuk capaian pendidikan anak usia dini di fase fondasi dalam pengenalan jati
diri," ujarnya.

Menurutnya, game karya siswi SMA tersebut juga menjadi jawaban atas keresahan orang tua karena banyak anak yang kecanduan gawai.

"Gim ini sangat lengkap, anak-anak bisa bermain peran secara nyata," pungkas Anastasia. (Ant/Z-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |