Ilustrasi, garis polisi di TKP.(Dok. MI)
KASAT Reskrim Polres Jakarta Pusat AKBP Roby Heri Saputra mengatakan keluarga Reno Syahputra Dewo (24) dan Muhammad Farhan Hamid (23) melakukan uji deoxyribonucleic acid atau DNA. Roby mengatakan hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk mencocokkan identitas dua kerangka yang ditemukan di Kwitang, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (30/10) merupakan Reno dan Farhan.
"Keluarga kedua (Reno dan Farhan) nama tersebut sudah melakukan uji sampling di Laboratorium Forensik Polri. Kita tunggu hasilnya ya," kata Roby ketika dihubungi, Sabtu (1/11).
Diketahui, Reno dan Farhan dikabarkan hilang atau tidak diketahui keberadaannya sejak kerusuhan di Markas Komando (Mako) Brimob, Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat pada 29 Agustus 2025.
Massa menggeruduk Mako Brimob setelah kendaraan taktis Brimob Polda Metro Jaya melindas pengemudi ojek online Affan Kurniawan hingga tewas saat demonstrasi pecah di sekitar Gedung DPR RI, pada 28 Agustus 2025.
Dua bulan setelahnya, dua kerangka manusia ditemukan dalam kondisi hangus terbakar di dalam gedung ACC Kwitang, Kwitang, Senen, Jakarta Pusat. Kerangka manusia diduga merupakan Reno dan Farhan.
Penemuan kerangka manusia ini pertama kali dilaporkan oleh tim teknis yang tengah melakukan pemeriksaan struktur bangunan usai gedung tersebut terbakar ketika kerusuhan beberapa waktu lalu.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro mengatakan, kedua kerangka manusia itu ditemukan di ruang administrasi lantai satu gedung dan kini tengah dalam pemeriksaan tim forensik di RS Polri Kramat Jati.
“Dua kerangka manusia ditemukan dalam kondisi gosong dan belum diketahui identitasnya. Saat ini perkara ditangani oleh Polsek Senen,” ujar Susatyo.
Menurut Susatyo, penemuan kerangka manusia itu berawal pada saat anggota tim vendor PT Qies Nusantara Konsultan, berinisial IDS, 31 tahun, mencium bau menyengat saat melakukan pengecekan bangunan. Ketika diperiksa, ditemukan dua kerangka manusia yang tertimpa unit pendingin ruangan (AC) di antara reruntuhan plafon yang terbakar.
Selanjutnya, IDS melaporkan temuannya itu kepada koordinator sekuriti gedung berinisial S, 50 tahun. Kemudian mereka langsung meneruskan laporan ke pihak kepolisian. Saat ini kedua kerangka manusia tersebut dievakuasi menggunakan mobil Palang Hitam ke RS Polri Kramat Jati untuk pemeriksaan forensik lebih lanjut, termasuk pengambilan sampel DNA.
“Mendapatkan laporan tersebut, Pamapta II Ipda Jumianto bersama tim piket Polsek Senen dan Unit Inafis langsung bergerak cepat ke lokasi untuk melakukan olah TKP,” ucap Susatyo.
Susatyo menduga kedua kerangka itu kemungkinan korban merupakan orang yang terjebak di dalam gedung saat kebakaran besar melanda kawasan tersebut beberapa waktu lalu. Namun, penyebab pasti kematian masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium forensik.
“Kami masih menunggu hasil dari tim forensik RS Polri Kramat Jati untuk memastikan identitas dan penyebab kematian. Tim penyidik Polsek Senen terus mendalami temuan ini,” ucap Susatyo.
Susatyo juga menegaskan bahwa seluruh proses penyelidikan dilakukan sesuai prosedur dan transparan. Ia mengimbau masyarakat agar tidak berspekulasi sebelum hasil resmi disampaikan.
“Kami imbau masyarakat agar tidak berasumsi terlebih dahulu. Semua langkah penyelidikan dilakukan secara profesional dan hati-hati,” kata Susatyo.
(H-3)


















































