
ANGGOTA Komisi IV DPR RI Adrianus Asia Sidot, mengapresiasi pemerintah yang telah secara resmi menurunkan harga pupuk subsidi hingga 20% mulai Rabu (22/10). Lebih-lebih penurunan harga tersebut tanpa menambah beban anggaran subsidi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Selain penurunan harga pupuk subsidi, pemerintah telah mengambil langkah efisiensi dengan memangkas rentang administrasi tata kelola pupuk, hal ini akan sangat mempercepat layanan dan memudahkan sistem distribusi pupuk subsidi.
"Penurunan harga pupuk, akan sangat dirasakan manfaatnya bagi petani, diharapkan juga mampu meningkatkan produksi dan kesejahteraan petani" ujar Asia Sidot.
Dirinya juga menyampaikan, sistem distribusi pupuk dengan rentang birokrasi yang panjang acap kali berefek pada ketersediaan pupuk di kios-kios yang menyebabkan petani mengalami keterlambatan penerimaan pupuk akibat stok belum tersedia.
"Keterlambatan pupuk memiliki resiko gagal panen lebih-lebih pada sawah tadah hujan, yang sangat bergantung musim. Namun dengan adanya perbaikan sistem distribusi yang dilakukan pemerintah memungkinkan petani mendapat pupuk secara lebih cepat," tambah dia.
Ia berharap, penurunan harga pupuk hingga 20% dan perbaikan sistem distribusi juga diimbangi dengan pengawasan lapangan, sehingga tidak ada lagi perbedaan harga yang melampau Harga Eceran Tertinggi (HET) di setiap kios.
Asia Sidot menilai, kebijakan penurunan harga pupuk hingga 20% berikut perbaikan sistem tata kelola distribusi pupuk akan menjadi salah satu faktor dalam upaya mewujudkan swasembada pangan. (H-3)