Melalui aplikasi SOMEAH Plus, dorong kemandirian anak berkebutuhan khusus.(Dok.Unpad)
UPAYA mempersiapkan kemandirian Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) tidak hanya berfokus pada pola asuh dan pendidikan, tetapi juga menuntut kesiapan finansial keluarga yang matang. Menyadari krusialnya aspek ini, tim dosen Universitas Padjadjaran (Unpad) PSDKU Pangandaran menginisiasi program edukasi yang berfokus pada literasi keuangan bagi orang tua.
Sebagai bagian dari program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) bertajuk SOMEAH Plus, tim dosen mengenalkan inovasi berupa aplikasi digital untuk membantu keluarga merencanakan dan mengatur pendapatan bulanan.
Ketua tim kegiatan, Ns. Khoirunnisa, Rabu (29/0) menjelaskan program ini menyentuh empat aspek penting yakni kemandirian anak, pola asuh positif, pengelolaan beban mental orang tua dan literasi keuangan keluarga. Literasi keuangan menjadi salah satu fokus utama karena perencanaan finansial yang baik adalah pondasi untuk menjamin kebutuhan anak terpenuhi, baik saat ini maupun untuk masa depannya.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin mendampingi para orang tua agar lebih percaya diri dalam mendukung kemandirian anak sekaligus menjaga kesejahteraan mental dan finansial keluarga,” ucapnya.
Menurut Khoirunnisa, kegiatan edukasi ini telah dilaksanakan kepada 50 orang tua siswa di SLB Negeri Widi Asih, Pangandaran pada Kamis (23/10). Program SOMEAH Plus, yang merupakan kolaborasi terintegrasi antara program studi keperawatan dan administrasi bisnis, dirancang untuk menjawab berbagai tantangan yang dihadapi orang tua ABK. Kegiatan ini memperoleh dukungan hibah dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) Tahun Anggaran 2025.
"Aplikasi SOMEAH Plus, Solusi Kelola Anggaran Inovasi utama yang diperkenalkan dalam kegiatan ini adalah aplikasi "SOMEAH Plus". Tim dosen PSDKU Unpad Pangandaran mengembangkan aplikasi ini secara khusus untuk membantu orang tua ABK dalam merencanakan dan mengatur pendapatan keluarga setiap bulannya," jelasnya.
Khoirunnisa menambahkan dalam pelatihan di SLBN Widi Asih, tim tidak hanya memaparkan tujuan dan manfaat aplikasi, tetapi juga memberikan demonstrasi langsung cara menggunakannya. "Pelatihan ini memberikan cara bagi orang tua tentang cara mengatur keuangan keluarga sehingga kebutuhan selama merawat Anak Berkebutuhan Khusus dapat terpenuhi sesuai dengan pendapatan," tuturnya.
Khoirunnisa melanjutkan bahwa kemampuan orang tua dalam menggunakan aplikasi tersebut akan dipantau secara berkelanjutan sebagai bukti nyata dampak positif program. Harapannya, orang tua dapat mengelola pendapatan untuk kebutuhan sehari-hari sekaligus mempersiapkan tabungan masa depan bagi ABK.
PENGATURAN PEMASUKAN
Para peserta yang hadir memberikan respons positif terhadap materi yang disampaikan, terutama terkait pengelolaan keuangan. Banyak dari mereka mengaku terbantu karena selama ini masih kesulitan membagi prioritas pemasukan bulanan.
“Mengenai literasi keuangan, materinya sangat bermanfaat dan sangat positif bagi saya karena saya selama ini belum bisa mengatur pemasukan bulanan dengan benar,” ungkap salah satu peserta SOMEAH Plus.
Selain aspek finansial, para orang tua juga merasa dikuatkan secara mental. Mereka mendapat ruang untuk berbagi pengalaman dan menyadari bahwa mereka tidak sendirian dalam menghadapi tantangan mengasuh ABK.
“Setelah saya mengikuti kegiatan ini, saya menjadi lebih tahu tentang parenting anak berkebutuhan khusus. Saya juga merasa tidak sendirian dalam merawat anak karena ternyata banyak yang merasakan hal yang sama,” pungkas peserta lainnya.(E-2)


















































