Dosen IPB: Menhut Terbuka dalam Pengelolaan Kehutanan dan Berbasis Ilmiah

Menhut Raja Juli Antoni.(Antara)

DOSEN Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) IPB University, Muhammad Agil, menilai Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menunjukkan gaya kepemimpinan yang lebih terbuka dan berbasis pendekatan ilmiah dalam pengelolaan sektor kehutanan.

Pendapat ini disampaikan menanggapi Survei IndoStrategi, yang menempatkan Raja Juli Antoni dalam daftar 10 menteri dengan kinerja terbaik di Kabinet Merah Putih. Menurut Agil, keterbukaan Raja Juli menjadi faktor penting yang membedakannya dari pejabat sebelumnya.

“Kebetulan dari beberapa menteri, saya aktif di kehutanan. Pak Raja Juli Antoni ini dalam pengelolaan Kemenhut lebih terbuka terhadap masukan dari luar, terutama terkait konservasi atau kelestarian alam. Beliau menghargai kemanfaatan yang bersifat dasar saintifik,” ujar Agil dalam keterangan, Selasa (21/10).

Agil mencontohkan pengalamannya saat bertemu Raja Juli pada pembukaan ring ketiga untuk Badak Sumatra di Way Kambas. Dalam kesempatan itu, ia menyaksikan langsung bagaimana Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI) bersikap inklusif dan menghargai pandangan berbagai pihak, termasuk tenaga lapangan dan akademisi.

Keterbukaan Raja Juli terlihat dari cara berdialog. Ia tidak segan mengakui bila ada hal yang belum diketahuinya, bahkan aktif meminta penjelasan dari para ahli.

“Seorang menteri sangat terbuka ketika berdiskusi dengan sejumlah pihak dan petugas lapangan. Saat Pak Raja Juli Antoni tidak tahu mengenai sesuatu, beliau mengakui hal itu. Kadang beliau juga meminta penjelasan, sehingga orang tidak sungkan bertemu dengan beliau,” kata Agil.

Harapan untuk Transformasi Kehutanan

Agil berharap keterbukaan yang ditunjukkan Raja Juli dapat mempercepat transformasi kehutanan menuju tata kelola yang lebih partisipatif dan berbasis riset ilmiah. Pendekatan ini dinilai penting untuk menghadapi tantangan besar dalam konservasi dan perubahan iklim di Indonesia.