Perdana Menteri Timor-Leste, Kay Rala Xanana Gusmao, tampak emosional setelah menandatangani Deklarasi tentang Penerimaan Timor-Leste ke dalam ASEAN.(BERNAMA/Hazim Mohammad/)
PRESIDEN Amerika Serikat, Donald Trump, menjadi bintang dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT ke-47 ASEAN) di Kuala Lumpur, Malaysia. Kehadirannya disinyalir sebagai dukungan Washington terhadap stabilitas kawasan.
Tidak hanya itu, KTT ke-47 ASEAN di Kuala Lumpur, menandai langkah baru dalam upaya menjaga perdamaian kawasan Asia Tenggara. KTT ASEAN kali ini menegaskan kembali pentingnya dialog dan kerja sama regional sebagai fondasi utama menjaga stabilitas kawasan.
Dalam pertemuan tersebut, para pemimpin negara anggota ASEAN menyepakati deklarasi bersama yang menegaskan komitmen terhadap dialog, perdamaian, serta kerja sama multilateralisme di tengah dinamika geopolitik global yang semakin kompleks.
Salah satu hasil penting dari KTT ini adalah deklarasi perdamaian antara Kamboja dan Thailand, yang selama ini memiliki ketegangan terkait perbatasan. Kesepakatan tersebut dianggap sebagai tonggak penting dalam memperkuat solidaritas antarnegara ASEAN dan meredakan potensi konflik kawasan.
Trump Tunjukkan Dukungan AS terhadap Asia Tenggara
Pakar Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran, Teuku Rezasyah, menilai Trump berhasil menunjukkan citranya sebagai tokoh yang mampu menjembatani perdamaian di berbagai belahan dunia.
“Presiden Donald Trump berhasil membuktikan kepada dunia bahwa dirinya mampu menjadi perajut perdamaian di seluruh belahan bumi, walaupun ide-ide besar yang dikucurkannya sulit diterapkan,” ujar Teuku Rezasyah dalam keterangan yang dilansir Media Indonesia, Selasa (28/10).
Ia menambahkan, perdamaian antara Kamboja dan Thailand akan bertahan selama kedua negara mampu menjaga perbatasan darat dengan baik dan tidak terpengaruh oleh dinamika ekonomi kelompok non-negara.
Selain soal perdamaian, KTT ASEAN ke-47 juga menyoroti peluang ekonomi bagi negara-negara berkembang di kawasan. Teuku Rezasyah menilai Timor Leste menjadi pihak yang paling diuntungkan dari pertemuan di Malaysia ini.
Menurutnya, Timor Leste telah mempelajari berbagai manfaat ASEAN Plus Three (APT) baik di tingkat kawasan maupun bilateral.
“Dalam keadaan ini, Timor Leste akan mudah meyakinkan tiga raksasa ekonomi seperti Jepang, Republik Korea, dan Tiongkok untuk berinvestasi dan membangkitkan sektor-sektor ekonomi di Timor Leste terutama di bidang pertanian, kehutanan, kelautan, dan perikanan,” katanya. (Fer/I-1)
