
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump melontarkan ancaman langsung kepada Presiden Rusia Vladimir Putin. Ia memperingatkan bahwa Washington siap memasok rudal Tomahawk ke Kyiv jika Moskow tetap enggan mengakhiri perang.
Dalam keterangannya kepada awak media di pesawat kepresidenan AS, Air Force One, Trump menyatakan tidak menutup opsi pengiriman rudal tersebut bila konflik tidak segera dihentikan.
"Saya mungkin akan bicara dengannya. Saya mungkin akan mengatakan dengar, kalau perang ini tidak kunjung selesai, saya akan kirim rudal Tomahawk," kata Trump saat dalam perjalanan menuju Mesir, dikutip AFP, Rabu (15/10).
Trump mengakui bahwa pengiriman Tomahawk ke Kyiv akan menjadi langkah eskalatif. Menurutnya, Rusia tentu tidak menginginkan rudal itu ditembakkan ke wilayah mereka.
Respons Putin
Presiden Rusia Vladimir Putin merespons ancaman tersebut dengan menegaskan bahwa pihaknya tidak gentar terhadap rudal Tomahawk. Namun, ia memperingatkan dampak serius jika hal itu benar dilakukan.
"Termasuk pula akan berdampak pada relasi antara Rusia dan Amerika Serikat," sebut Putin, sambil menyebut bahwa perang bisa meningkat ke level baru jika Washington mengeksekusi ancaman itu.
Spesifikasi Rudal Tomahawk
Rudal Tomahawk dikenal sebagai salah satu senjata jelajah strategis dengan kemampuan jarak jauh.
- Jangkauan, hingga 2.500 kilometer
- Kecepatan, sekitar 885 kilometer per jam (subsonik)
- Hulu ledak, dapat membawa muatan konvensional, 500 kilogram atau nuklir
- Platform peluncuran, kapal perang dan kapal selam
Berdasarkan informasi dari Angkatan Laut AS, Tomahawk dirancang untuk terbang dengan rute non-linier guna menghindari sistem pertahanan udara musuh. Rudal ini juga dipandu GPS, memungkinkan perubahan target atau arah setelah diluncurkan.
AS mengklaim Tomahawk memiliki tingkat akurasi tinggi dan mampu mengirimkan informasi kerusakan dari lokasi sasaran kepada pusat komando.
Riwayat Penggunaan
Tomahawk pertama digunakan dalam Operasi Badai Gurun pada 1991 untuk menyerang pasukan Irak di bawah Saddam Hussein. Senjata ini kemudian menjadi elemen penting dalam sejumlah operasi militer AS, di antaranya:
- 1993, digunakan untuk menyerang fasilitas nuklir Zafraniyah di Irak
- 2003, menjadi bagian utama dalam invasi AS ke Irak
- 2011, hampir 100 Tomahawk ditembakkan dari USS Florida dalam Operasi Odyssey Dawn di Libya
- 2016, digunakan dalam operasi terhadap ISIS di Irak dan Suriah
Senjata ini dikenal memiliki daya rusak besar dan dianggap sebagai salah satu instrumen strategis utama Washington dalam operasi jarak jauh. (AFP/Z-1)