Direktur Mecimapro diduga tipu investor konser TWICE dengan janji keuntungan 23%. Kerugian capai Rp10 miliar.(Antara.)
DI balik gemerlap konser Twice di Jakarta, muncul kisah kelam investasi bodong. Kepolisian mengungkap bahwa Direktur PT Melani Citra Permata (Mecimapro), berinisial FDM, menjanjikan keuntungan fantastis hingga 23% dari penyelenggaraan konser TWICE “Ready To Be” di Jakarta, 23 Desember 2023 lalu.
Janji itu ternyata hanya tinggal wacana. PT Media Inspirasi Bangsa (MIB) sebagai pihak investor terbuai iming-iming keuntungan besar, lalu menyetorkan dana Rp10 miliar untuk mendukung pembiayaan konser. Namun, uang tersebut tak pernah kembali, termasuk keuntungan yang dijanjikan.
“Korban tertarik karena dijanjikan keuntungan 23% dari hasil konser. Tapi hingga kini, modal maupun keuntungan itu tak pernah diserahkan,” ujar Kasubbid Penmas Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Reonald Simanjuntak, dikutip dari Antara, Jumat (31/10).
Penahanan dan Proses Hukum
Penyidik Polda Metro Jaya telah menetapkan FDM sebagai tersangka dan menahannya sejak 9 September 2025, dengan masa penahanan yang kini diperpanjang hingga 7 November 2025. Polisi juga telah memeriksa sembilan saksi dan satu ahli untuk memperkuat pembuktian dalam kasus dugaan penipuan dan penggelapan dana konser ini.
Laporan terhadap FDM terdaftar dengan nomor LP/B/187/I/2025/SPKT/POLDA METRO JAYA, yang dibuat pada 10 Januari 2025 oleh pelapor PT Media Inspirasi Bangsa.
TWICE, salah satu grup idola perempuan paling populer asal Korea Selatan, memang sukses menggelar konser megahnya di Jakarta International Stadium (JIS) pada akhir 2023. Namun, di balik kemeriahan itu, muncul dugaan praktik investasi abal-abal yang kini menyeret nama besar promotor konser tersebut.
Kasus ini membuka tabir sisi gelap bisnis hiburan, di mana investasi event besar ternyata bisa menjadi lahan empuk bagi oknum untuk mencari keuntungan pribadi. (Ant/Z-10)
