Direktur Louvre Akui Kegagalan Keamanan Usai Pencurian Perhiasan Senilai €88 Juta

5 hours ago 1
Direktur Louvre Akui Kegagalan Keamanan Usai Pencurian Perhiasan Senilai €88 Juta Direktur Museum Louvre, Laurence des Cars, mengakui kelemahan sistem keamanan usai pencurian perhiasan mahkota Prancis senilai €88 juta. (Media Sosial X)

DIREKTUR Museum Louvre, Laurence des Cars, mengakui kegagalan sistem keamanan setelah pencurian perhiasan mahkota Prancis senilai €88 juta (sekitar Rp1,5 triliun) pada Minggu (19/10) lalu. Ia mengungkapkan, kelemahan utama terletak pada sistem kamera pengawas di sekitar gedung yang dinilai sudah usang dan tidak memadai.

Dalam pernyataannya di hadapan Senat Prancis, Rabu (22/10), des Cars mengatakan kamera CCTV di dinding luar Louvre tempat para pelaku masuk justru mengarah menjauh dari balkon lantai satu menuju Galeri Apollo, lokasi koleksi perhiasan disimpan.

“Kami telah gagal melindungi perhiasan ini,” katanya. “Tidak ada yang benar-benar aman dari pelaku kriminal brutal, bahkan Louvre sekalipun.”

Meski sejumlah menteri membantah adanya kelalaian, des Cars secara terbuka mengakui Louvre telah “dikalahkan.” Ia menyebut sistem CCTV di luar museum “sangat tidak memadai,” sementara beberapa area di dalamnya terlalu tua untuk menampung teknologi pengawasan modern.

Des Cars, yang menjabat sejak 2021, mengatakan dirinya sudah diperingatkan tentang kondisi peralatan yang “usang” saat mulai bekerja di Louvre, berbeda dengan peralatan modern di Musée d’Orsay tempat ia bekerja sebelumnya. Ia berencana menggandakan jumlah kamera pengawas di museum tersebut.

Para senator yang hadir dalam sidang menyoroti lemahnya pengawasan, termasuk hanya adanya satu kamera di dinding luar yang menghadap sungai dan tidak mengarah ke titik masuk para pencuri. Akibatnya, truk yang membawa kawanan pelaku serta tangga mekanis untuk mencapai lantai satu tidak terdeteksi sama sekali.

“Ada kelemahan di Louvre, dan saya mengakuinya sepenuhnya,” kata des Cars. Ia memuji petugas keamanan yang cepat mengevakuasi pengunjung setelah mengetahui adanya penyusup, namun menegaskan, “Kami tidak mendeteksi kedatangan para pencuri lebih awal. Kelemahan perlindungan perimeter kami sudah diketahui.”

Pencurian yang berlangsung kurang dari 10 menit itu melibatkan empat pelaku yang berhasil membawa kabur delapan perhiasan berharga, termasuk kalung berlian dan zamrud yang pernah diberikan Kaisar Napoleon kepada istrinya. Saat melarikan diri, mereka menjatuhkan mahkota bertabur berlian milik Permaisuri Eugénie yang kemudian ditemukan dalam kondisi rusak.

“Penilaian awal menunjukkan pemulihan yang hati-hati masih mungkin dilakukan,” ujar des Cars.

Ia menambahkan pemangkasan staf keamanan dalam 10 tahun terakhir serta infrastruktur yang menua memperburuk situasi. Peningkatan sistem keamanan dijadwalkan dimulai pada awal 2026, meski akan menjadi tantangan besar mengingat bangunan Louvre dulunya merupakan istana kerajaan.

Des Cars mengungkapkan telah menawarkan pengunduran diri kepada Kementerian Kebudayaan setelah kejadian itu, namun ditolak. “Kami mengalami kegagalan besar di Louvre. Saya telah mengambil tanggung jawab atas hal itu,” katanya.

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Prancis Laurent Nuñez mengatakan pihaknya yakin kawanan pencuri akan segera tertangkap. Jaksa menyebut para pelaku diduga bekerja atas perintah organisasi kriminal. (BBc/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |