
WALI Kota Bandung Muhammad Farhan berupaya menjaga sektor pariwisata agar tetap menjadi salah satu lokomotif perekonomian. Hal ini seiring kebijakan efisiensi anggaran dan larangan study tour siswa sekolah yang dilakukan pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Farhan mengakui dua kebijakan yang digagas Presiden Prabowo dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi tersebut sangat terasa dampaknya bagi Kota Bandung yang menjadikan pariwisata sebagai salah satu sektor unggulan. Sebagai contoh, hotel-hotel berkurang pendapatannya pascaefisiensi anggaran yang melarang rapat-rapat kedinasan.
Hal inipun diperburuk dengan larangan study tour bagi siswa sekolah yang diberlakukan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. "Mungkin bagi daerah lain tidak terasa. Tapi terasa bagi kami yang mengandalkan sektor pariwisata," ujarnya saat membuka forum diskusi publik rancangan awal pembahasan RPJMD Kota Bandung 2025-2029, di Kota Bandung, Rabu (19/3).
Meski begitu, Farhan memahami adanya kebijakan tersebut dan memastikan pihaknya mendukung penuh efisiensi anggaran yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto serta optimalisasi program propublik yang digagas Dedi Mulyadi. Maka dari itu, dia pun mengajak jajaran Pemerintah Kota Bandung untuk lebih kreatif dalam menyikapi kebijakan tersebut.
"Tugas kita menerjemahkan ulang, mencari tafsiran-tafsiran yang baik dari kebijakan tersebut. Bukan menentangnya," katanya.
Sebagai contoh, menurutnya, jika kegiatan diskusi, rapat-rapat kedinasan dan sejenisnya tidak boleh dilakukan di hotel, maka Pemerintah Kota Bandung tinggal menginisiasi kegiatan lain yang bisa dilakukan di tempat tersebut.
"Kalau study tour tidak boleh, maka apa dong yang boleh," kata dia seraya meminta semua pihak untuk terus bersama-sama memikirkan persoalan tersebut.
Farhan mengaku sudah melakukan sejumlah terobosan untuk mengantisipasi hal-hal itu. Salah satunya dengan memperbaiki kolam renang Tirtalega milik Pemerintah Kota Bandung untuk menyiasati larangan renang bagi siswa yang dilakukan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
"Kalau sudah 100% selesai, saya akan gratiskan untuk seluruh siswa di Kota Bandung untuk berenang di situ," ujarnya.
Farhan membuka peluang sebesar-besarnya bagi warga umum dan komunitas masyarakat untuk memberikan masukan kepada pihaknya. "Saatnya sekarang warga berkontribusi. Kami akan membuka telinga dan mata selebar-lebarnya," tandasnya.