
ANGGOTA senior Partai Demokrat di Komite Pengawasan DPR AS, Robert Garcia, mendesak Jaksa Agung Pam Bondi membuka seluruh arsip terkait kasus Jeffrey Epstein. Desakan ini muncul setelah terbitnya memoar pascakematian penyintas pelecehan seksual, Virginia Giuffre.
Dalam surat yang dikirim Rabu (22/10), Garcia meminta Bondi menyerahkan dokumen tambahan mengenai penyelidikan Epstein.
Langkah ini diambil setelah Giuffre mengungkap detail baru tentang dugaan pelecehan yang melibatkan Epstein dan Ghislaine Maxwell dalam bukunya Nobody’s Girl: A Memoir of Surviving Abuse and Fighting for Justice, yang dirilis pekan ini. “Pernyataan Virginia Giuffre sangat memilukan dan mengerikan,” kata Garcia.
“Ia memberikan kesaksian bahwa sejumlah tokoh penting dunia dan Amerika Serikat terlibat dalam pelecehan seksual serta perdagangan manusia.”
Garcia menegaskan pengakuan Giuffre bertentangan dengan klaim lembaga pemerintah yang menyebut tidak ada dasar untuk melanjutkan penyelidikan. Ia juga menuduh Bondi mengabaikan panggilan resmi dari Kongres.
“Penolakan Anda untuk merilis arsip serta mengabaikan surat panggilan dari Kongres menimbulkan pertanyaan serius tentang motif Anda,” tulis Garcia dalam suratnya.
Kasus Epstein kembali memicu kontroversi sejak Juli lalu. Departemen Kehakiman menyatakan bahwa Epstein meninggal karena bunuh diri dan tidak ada daftar klien yang dapat dipublikasikan. Pernyataan itu bertentangan dengan klaim Trump dan Bondi, serta teori konspirasi yang menyebut Epstein bagian dari jaringan kejahatan yang lebih besar.
Komite Pengawasan DPR kemudian membuka penyelidikan atas penanganan kasus tersebut.
Sementara itu, pemerintah Trump gagal mempublikasikan transkrip sidang juri yang mendakwa Epstein. Pejabat tinggi Departemen Kehakiman juga sempat mewawancarai Maxwell, yang kini dipenjara di lembaga berkeamanan rendah.
Trump sendiri menyebut kontroversi ini sebagai “tipu daya Demokrat”. Namun, tiga anggota Partai Republik bergabung dengan Demokrat dalam mendukung rancangan undang-undang untuk membuka dokumen kasus Epstein. Pemungutan suara dijadwalkan setelah penutupan pemerintahan berakhir.
Giuffre meninggal dunia pada April lalu di usia 41 tahun. Setelah The Guardian mempublikasikan kutipan memoarnya, Pangeran Andrew dari Inggris menyerahkan seluruh gelar kehormatannya dan tidak lagi menggunakan gelar Duke of York.
Ia membantah tuduhan bahwa dirinya melecehkan Giuffre saat korban berusia 17 tahun. Meski akhirnya menyelesaikan gugatan perdata dengan pembayaran sebesar £12 juta.
Penyelidikan Kongres hingga kini telah menghasilkan rilis puluhan ribu halaman dokumen, termasuk gambar tidak senonoh yang dikabarkan dibuat Trump untuk ulang tahun Epstein yang ke-50. Sebagian besar dokumen tersebut sebelumnya sudah menjadi arsip publik. (The Guardian/Z-2)