Anggota TNI membersihkan material banjir di Kampung Pangragajian Desa Kayuambon Lembang.(MI/Depi Gunawan)
Desa Kayuambon, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat menjadi salah satu wilayah yang paling parah terdampak cuaca ekstrem pada Jumat (24/10).
Hujan deras yang mengguyur kawasan Lembang sejak siang hari menyebabkan bencana alam melanda dua kampung di desa tersebut.
Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), sedikitnya delapan rumah warga mengalami kerusakan akibat banjir yang menerjang permukiman di Kampung Pangragajian RT 02 RW 09 dan Kampung Sukahaji RT 01 RW 01.
Perabotan rumah tangga, alat elektronik, tempat tidur, sofa, hingga mesin jahit terseret arus banjir setinggi pinggang orang dewasa setelah air hujan meluap dan masuk ke dalam rumah di Kampung Pangragajian.
Banjir di dua kampung tersebut terjadi akibat benteng penahan jebol karena tidak kuat menahan derasnya aliran air dari kawasan yang lebih tinggi.
Selain permukiman warga, Gereja GPIB Wisma Asih Lembang juga ikut terendam. Air setinggi hampir satu meter merendam bangku, altar, dan peralatan musik. Sejumlah jemaat tampak membersihkan sisa lumpur dan genangan air dari dalam gereja.
Banjir juga sempat menggenangi beberapa ruang kelas di SMAN 1 Lembang. Namun, tidak sampai mengganggu aktivitas belajar karena para siswa telah dipulangkan lebih awal. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Petugas Trantib Kecamatan Lembang, Dadang, mengatakan bahwa cuaca ekstrem kali ini berdampak di beberapa wilayah, namun Desa Kayuambon menjadi titik terparah.
"Air hujan dari wilayah atas Lembang mengalir ke Desa Kayuambon yang berada di dataran lebih rendah. Saluran drainase tidak mampu menampung debit air yang lebih besar," kata Dadang, Sabtu (25/10).
Pasca kejadian, warga dibantu anggota TNI bergotong royong membersihkan material banjir di Kampung Pangragajian. Satu unit eskavator juga dikerahkan untuk memperbaiki aliran air di Kampung Sukahaji.
Sejak Jumat malam, petugas BPBD bersama aparat kecamatan telah meninjau lokasi dan menyalurkan bantuan bagi warga terdampak.
"Kebutuhan dasar seperti kasur, terpal, dan sembako sudah disalurkan. Saat ini warga masih melakukan pembenahan di dua lokasi bencana," tambah Dadang. (H-1)


















































