Calon Pengantin Wajib Tahu! Pemeriksaan Triple Eliminasi Harus Dilakukan sebelum Menikah

7 hours ago 3
Calon Pengantin Wajib Tahu! Pemeriksaan Triple Eliminasi Harus Dilakukan sebelum Menikah Pemeriksaan kesehatan pranikah meliputi triple eliminasi.(Freepik)

MENIKAH bukan hanya soal cinta dan komitmen, tetapi juga kesiapan fisik dan mental. Salah satu langkah penting yang sering terlewat adalah pemeriksaan kesehatan pranikah. Melalui tes ini, calon pengantin dapat mengetahui kondisi kesehatannya secara menyeluruh, termasuk mendeteksi risiko penyakit menular seperti HIV, sifilis, dan hepatitis B yang dikenal sebagai program “triple eliminasi”.

Langkah ini penting untuk memastikan pasangan memulai kehidupan rumah tangga dalam keadaan sehat dan siap melahirkan generasi bebas penyakit menular.

Apa Itu Triple Eliminasi?

Istilah triple eliminasi mengacu pada upaya pencegahan penularan tiga penyakit utama, HIV, sifilis, dan hepatitis B, dari ibu ke anak. Pemeriksaan sejak sebelum menikah atau sebelum kehamilan memungkinkan penanganan lebih dini, sehingga risiko penularan ke pasangan dan janin dapat dicegah.

Calon pengantin yang melakukan skrining triple eliminasi berkontribusi dalam mencegah penularan penyakit menular secara nasional, serta membantu mewujudkan keluarga yang lebih sehat dan produktif.

Mengapa Pemeriksaan Kesehatan Pranikah Penting?

Banyak pasangan yang merasa sehat, tetapi tanpa disadari membawa penyakit infeksi atau kondisi genetik tertentu. Pemeriksaan kesehatan pranikah memiliki manfaat besar, antara lain:

  1. Melindungi pasangan dan keturunan dari penyakit menular.
  2. Mendeteksi dini penyakit kronis seperti diabetes, anemia, atau gangguan hati.
  3. Merencanakan kehamilan sehat, termasuk kesiapan imunisasi dan nutrisi.
  4. Menghindari stres dan biaya besar akibat pengobatan penyakit di masa depan.
  5. Memberi dasar kuat untuk konseling kesehatan reproduksi dan gaya hidup sehat bersama pasangan.

Pemeriksaan Kesehatan Pranikah yang Disarankan

Berikut daftar pemeriksaan yang sebaiknya dilakukan oleh calon pengantin agar hasilnya komprehensif dan bermanfaat:

1. Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Medis

Dokter akan menanyakan riwayat penyakit pribadi dan keluarga, alergi, serta kebiasaan hidup. Pemeriksaan fisik meliputi pengukuran berat badan, tinggi badan, tekanan darah, serta fungsi organ vital.

2. Skrining Triple Eliminasi (Wajib)

  • Tes HIV - menggunakan metode rapid atau ELISA sesuai fasilitas.
  • Tes Sifilis - VDRL atau RPR, dengan konfirmasi treponemal bila hasil reaktif.
  • Tes Hepatitis B - meliputi HBsAg dan antibodi anti-HBs untuk melihat status infeksi dan kekebalan.

Ketiga pemeriksaan ini wajib dilakukan untuk mendeteksi infeksi menular yang berpotensi menular ke pasangan dan bayi.

3. Pemeriksaan Laboratorium Dasar

  • Darah lengkap (Hb, trombosit, leukosit) untuk mengetahui status anemia dan infeksi.
  • Gula darah puasa / HbA1c untuk mendeteksi diabetes.
  • Fungsi ginjal (ureum, kreatinin) dan profil lipid untuk kesehatan metabolik.
  • Golongan darah dan rhesus (Rh) untuk mencegah risiko inkompatibilitas saat hamil.

4. Skrining Infeksi Lain

Bagi wanita, pemeriksaan TORCH (Toxoplasma, Rubella, CMV, Herpes) sangat disarankan. Infeksi ini bisa menyebabkan gangguan kehamilan atau kelainan bawaan pada janin.
Selain itu, tes hepatitis C (anti-HCV) dapat dilakukan jika ada faktor risiko tertentu.

5. Pemeriksaan Genetik dan Darah Turunan

Salah satu pemeriksaan penting adalah skrining thalassemia. Pemeriksaan ini mendeteksi apakah seseorang membawa sifat thalassemia yang dapat diwariskan pada anak.
Jika ada riwayat penyakit genetik dalam keluarga (misalnya hemofilia atau kelainan metabolik), konsultasikan untuk pemeriksaan lanjutan.

6. Pemeriksaan Reproduksi dan Kesuburan

  • Wanita: pemeriksaan organ reproduksi, pap smear, atau USG rahim dan ovarium bila diperlukan.
  • Pria: analisis sperma untuk melihat kualitas, jumlah, dan motilitas sperma.

Pemeriksaan hormon reproduksi (FSH, LH, prolaktin, testosteron) dapat membantu mengetahui kondisi kesuburan.

7. Vaksinasi dan Suplementasi

Beberapa vaksin penting bagi calon pengantin antara lain:

  • Vaksin Hepatitis B, bila hasil HBsAg negatif.
  • Vaksin MMR (terutama Rubella), penting untuk mencegah kecacatan janin.
  • Tetanus difteria (Td/Tdap) sesuai jadwal imunisasi.

Selain itu, wanita dianjurkan mengonsumsi asam folat 400-800 µg/hari sejak sebelum menikah untuk mencegah cacat tabung saraf pada janin.

Kapan Waktu Terbaik untuk Tes Pranikah?

Idealnya, pemeriksaan dilakukan 3-6 bulan sebelum pernikahan. Jangka waktu ini memungkinkan pasangan:

  • Melengkapi vaksinasi bila belum lengkap.
  • Menangani hasil positif atau reaktif dengan terapi yang sesuai.
  • Menjalani konseling sebelum pernikahan.

Alur Praktis Tes Kesehatan Pranikah

  1. Daftar di klinik atau rumah sakit yang menyediakan paket pranikah.
  2. Konsultasi awal dengan dokter untuk menentukan jenis pemeriksaan.
  3. Pengambilan sampel darah dan urin, serta pemeriksaan fisik.
  4. Menerima hasil dan konseling dari dokter mengenai langkah lanjutan.
  5. Vaksinasi dan suplemen bila diperlukan.

Pertanyaan Umum Seputar Pemeriksaan Pranikah

Apakah tes pranikah wajib dilakukan?
Tidak diwajibkan secara hukum, tetapi sangat dianjurkan untuk kesehatan pasangan dan anak di masa depan.

Apakah hasil tes bersifat rahasia?
Ya, hasil bersifat rahasia dan hanya dibagikan kepada individu dan tenaga kesehatan terkait.

Jika hasil HBsAg positif, apakah masih boleh menikah?
Tetap boleh menikah. Dokter akan memberikan panduan pengobatan dan pencegahan penularan ke pasangan serta anak.

Apakah perlu melakukan tes TORCH?
Tes TORCH penting bagi wanita yang berencana hamil dalam waktu dekat untuk mencegah infeksi yang dapat memengaruhi janin.

Tips Memilih Paket Tes Pranikah

  1. Prioritaskan triple eliminasi + pemeriksaan darah lengkap + gula darah + golongan darah/Rh + urin lengkap.
  2. Tambahkan TORCH dan thalassemia bila direncanakan kehamilan.
  3. Pilih fasilitas yang menyediakan konseling hasil dan vaksinasi di tempat.

Kesimpulan

Pemeriksaan kesehatan pranikah bukan sekadar formalitas, tetapi langkah bijak untuk memastikan masa depan keluarga yang sehat. Melalui triple eliminasi dan pemeriksaan tambahan seperti TORCH dan thalassemia, pasangan dapat mencegah risiko penyakit menular maupun genetik sejak awal.

Mulailah pernikahan dengan kesiapan penuh, karena keluarga sehat dimulai dari pasangan yang sadar kesehatan. (Z-10)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |