Bupati Merangin Meradang, 40% Camatnya tidak Hadiri Musrenbang

5 hours ago 1
Bupati Merangin Meradang, 40% Camatnya tidak Hadiri Musrenbang Bupati Merangin Terpilih, HM Syukur, kecewa beberapa kepala kecamatan tidak disiplin.(MI/Solmi)

“Saya orangnya terbuka. Saya tidak membatasi diri dengan bapak dan ibu sekalian. Pilkada sudah selesai. Mari kita bersatu, bekerja keras dan berdisiplin untuk membangun Merangin Baru Tahun 2030!” kata Bupati Merangin terpilih H M Syukur ketika membuka Musrenbang Kabupaten Merangin 2026 bertajuk 'Akselerasi Pembangunan Menuju Merangin Baru 2030' di Aula Depati Payung Kantor Bappeda Merangin, Rabu (12/3).

Namun dengan nada sedikit kecewa, HM Syukur di awal sambutannya menyayangkan, kegiatan yang terbilang sangat urgen tersebut hanya dihadiri 60% dari 24 kepala kecamatan yang ada di Merangin. “Melalui absen, saya lihat banyak camat yang tidak hadir. Ini kegiatan penting. Khawatir nantinya banyak pemasalahan di tingkat kecamatan tidak tertampung,” kata Syukur dan diamini Wakil Bupati Merangin H A Khafid Moein.

Dijelaskannya, melalui musrenbang tersebut, semua kegiatan pembangunan di Merangin harus direncanakan dengan baik, terukur, tepat sasaran sehingga bermanfaat bagi masyarakat dan daerah. “Artinya kinerja para pejabat maupun camat harus terukur! Saya perhatikan, para camat ini sudah beberapa kali acara, mulai dari paripurna pidato perdana saya sampai sertijab bupati dan hari ini, hanya beberapa persen yang hadir. Saya tidak tahu apa permasalahannya!” ungkap Syukur.

Syukur kembali mengingatkan, pemilihan kepala daerah serentak sudah selesai. Dan yang berkontestasi pada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Merangin dalam pilkada serentak adalah saudara semua. ‘’Tidak ada sedikitpun rasa dendam di hati saya. Tapi tolong jangan memancing saya!” tegas HM Syukur mengingatkan. 

Bagi para kepala kecamatan yang tidak hadir, menurut hitungan Syukur, terbilang sudah dua kali melakukan kesalahan. Kalau sampai tiga kali melakukan kesalahan, para camat yang dinilai telah melanggar disiplin itu, akan diberhentikan.

‘’Kalau saya hanya berpikir untuk diri saya, tidak mungkin saya pulang ke Merangin. Saya pejabat negara, kalau bertahan di DPD RI minimal menjadi wakil ketua,” beber Syukur dengan nada sedikit kesal.

Syukur meyakini, semua yang tak disiplin berarti tidak bisa mengikuti kerja bupati. Dia menyarankan aparatur bersangkutan untuk mengundurkan diri dari jabatannya. ‘’Bapak dan ibu jangan dipikirkan, apakah pada pilkada kemarin bapak dan ibu membantu saya atau tidak. Pak Nalim itu saya kenal lama. Bang Nilwan itu kawan saya dan saudara saya! ujarnya.(H-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |