
Bank Tabungan Negara (BTN) menegaskan dominasinya di pasar KPR subsidi Jawa Timur dengan menyalurkan 10.243 unit KPR Sejahtera FLPP sepanjang tahun ini. Jumlah tersebut terdiri atas 6.505 unit BTN Konvensional dan 3.738 unit BTN Syariah, menjadikan BTN menguasai 78,3% pangsa pasar dari total 13.069 unit rumah subsidi yang disalurkan oleh seluruh bank di wilayah itu.
Kontribusi Jawa Timur terhadap penyaluran nasional program FLPP mencapai 6,6%, dengan sebaran terbesar di Kabupaten Jember (2.205 unit), Malang (1.534 unit), Banyuwangi (870 unit), dan Kediri (841 unit).
“Capaian ini menunjukkan kuatnya fondasi ekosistem pembiayaan perumahan yang BTN bangun bersama pemerintah dan para pengembang. Kami terus menjaga kesinambungan agar masyarakat berpenghasilan rendah dapat mewujudkan impian memiliki rumah sendiri,” ujar Direktur Consumer Banking BTN, Hirwandi Gafar, dikutip dari Antara, Rabu (15/10).
Menurut Hirwandi, keberhasilan BTN tak lepas dari sinergi erat dengan pengembang dan pemerintah daerah, termasuk percepatan sertifikasi tanah serta digitalisasi penyaluran dana subsidi.
Program KPR subsidi BTN di Jawa Timur merangkul berbagai lapisan profesi — mulai dari pegawai swasta, ASN, tenaga pendidik, aparat TNI/Polri, hingga pekerja informal dan pelaku usaha mikro. Langkah ini mencerminkan komitmen BTN dalam memperluas akses kepemilikan rumah yang inklusif, berkelanjutan, dan berkeadilan ekonomi.
“Kami memastikan pembiayaan rumah subsidi bisa diakses lintas profesi, termasuk sektor informal yang selama ini terpinggirkan dari layanan kredit perumahan,” tambah Hirwandi.
BTN juga mencatat tren positif partisipasi perempuan dalam program KPR subsidi. Sekitar 32,7 persen penerima adalah perempuan — bukti nyata komitmen BTN terhadap kesetaraan akses kepemilikan rumah.
“Transformasi digital dan kemitraan dengan pengembang lokal terus kami dorong untuk mempercepat proses pengajuan, dengan tetap menjaga ketepatan sasaran serta tata kelola yang baik,” tutup Hirwandi. (Ant/Z-10)