Bos Ikan Koi Bedah Rumah tak Layak yang Dihuni 11 Orang di Kota Banjar

2 weeks ago 6
Bos Ikan Koi Bedah Rumah tak Layak yang Dihuni 11 Orang di Kota Banjar Pengusaha asal Bandung dikenal sebagai “Bos Koi" Hartono Soekwanto membantu bedah rumah reyot bagi keluarga Kar’an, 64, dan Tati, 61, bersama 11 anak, cucu di Dusun Cibeureum, Desa Balokang, Kota Banjar.(MI/Kristiadi)

SEORANG pengusaha asal Bandung, Jawa Barat, yang dikenal sebagai 'Bos Koi' Hartono Soekwanto melakukan bedah rumah dan membantu keluarga kurang mampu. Keluarga yang mendapatkan bantuan tersebut adalah Kar’an, 64, dan Tati, 61, yang tinggal di Dusun Cibeureum, Desa Balokang, Kota Banjar. Keluarga tersebut hidup di rumah reyot nyaris ambruk bersama 11 anak dan cucunya.

Hartono Soekwanto mengatakan, dirinya datang ke Kota Banjar setelah melihat satu keluarga di media sosial mengenai kondisi rumah keluarga Kar’an dan Tati yang hidup bersama 11 anak serta cucunya dengan kondisi memprihatinkan. Karena rumah mereka berupa gubuk dengan dinding bilik bambu lapuk dan atap bocor yang dihuni 3 keluarga dengan hidup berdesakan.

“Aduh, Bapak, Ibu, saya khawatir melihat rumahnya. Izin saya bangunkan rumah ya, dan untuk sekarang lebih baik tinggal di kontrakan dulu sambil menunggu rumah selesai. Kami sewakan kontrakan supaya keluarga Kar’an, Tati, anak dan cucu bisa tinggal sementara dengan aman, nyaman selama proses pembangunan rumah baru didirikan dan menjamin keamanan tempat tinggal," katanya, Rabu (22/10).

Hartono mengatakan, bedah rumah milik keluarga Kar’an, Tati, sekarang ini merasa lega rumah lama yang nyaris roboh baru dibangun dan bagi keluarganya untuk sekarang mereka tinggal di kontrakan dulu selama proses pembangunan. Karena, bedah rumah yang dilakukan bagi keluarga tersebut lantaran mereka sangat membutuhkan bantuan lantaran 11 orang anggota keluarga tidur di lantai tanah.

"Saya ingin menebar kebaikan, semoga mereka bisa sukses dan suatu hari bisa membantu orang lain, rumah yang didirikan agar mereka tinggal lebih layak, tidak lagi bocor, hidup lebih aman, nyaman. Karena, pembangunan ini sinergi kebaikan Baznas Kota Banjar memberikan bantuan Rp10 juta melalui program rumah tidak layak huni (Rutilahu), kami memberikan Rp25 juta melalui Jabar bergerak sebagai fasilitator," ujarnya.

Sementara itu, Kar’an mengatakan, dirinya mengucapkan terima kasih untuk semua warga, unsur pemerintah Desa Balokang, Kecamatan Banjar telah bahu membahu membantu membangun rumah. Namun, selama ini berjuang hidup bersama 11 anggota keluarga.

"Saya hidup bersama anak, cucu dan saat itu kadang hanya makan singkong, kalau ada uang beli beras, kalau tidak makan apa yang ada. Bantuan beras dari pemerintah daerah, sempat terima tapi telah terhenti selama beberapa bulan terakhir," tuturnya. (AD/E-4)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |