
WAKIL Ketua Umum (WKU) Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Aryo Djojohadikusumo menyatakan bahwa ada beberapa anggota yang bisnisnya terdampak atas temuan pencemaran radioaktif Cesium-137 (Cs-137) terhadap produk ekspor Indonesia seperti udang dan cengkeh. Seperti diberitakan Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat mengeluarkan imbauan untuk tidak mengonsumsi udang beku dari Indonesia setelah adanya temuan pencemaran Cs-137.
"Ada beberapa anggota kami juga yang bisnisnya terdampak. Karena meskipun produknya mereka tidak terkena radioaktif, tapi kan di luar negeri para pembeli kan melihat negara ya. Mereka melihat negara bukan dari provinsi mana," ucap Aryo saat ditemui di Jakarta, Selasa (14/10).
Aryo menegaskan bahwa ke depan Kadin Indonesia fokus memberikan klarifikasi kepada pembeli-pembeli produk asal Indonesia. Menurut Arya itu penting dilakukan dalam mendukung pemerintah untuk memastikan agar pasar ekspor Indonesia tidak terganggu.
"Karena gara-gara ada satu kejadian di satu sungai, jangan sampai produk se-Indonesia terkena. Itu fokus kita di Kadin adalah membantu klarifikasi. Kita akan kerja sama dengan kementerian luar negeri, melalui kedutaan-kedutaan, KBRI-KBRI (Kedutaan Besar RI) di luar negeri untuk memberikan klarifikasi dan keyakinan bahwa produk-produk anggota Kadin itu bebas radioaktif," tegas Arya.
Dari hasil penelusuran pemerintah pencemaran radioaktif Cs-137 diketahui berasal dari paparan pabrik pengolahan besi tua yang ada di kawasan Cikande, Banten. (H-4)