Menpora/Ketua Umum PSSI Erick Thohir menjawab pertanyaan wartawan saat konferensi pers persiapan SEA Games 2025 di Kantor Kemenpora, Jakarta, Kamis (16/10/2025).(Antara)
ERICK Thohir seharusnya menginsyafi betul bahwa masalah akan datang karena berkukuh rangkap jabatan. Ia menolak mundur dari jabatan ketua umum PSSI sekalipun Presiden Prabowo Subianto telah memberinya amanah baru, sebagai menteri pemuda dan olahraga 2025-2029.
Mungkin ia berpikir, jika dulu bisa berjalan mulus kenapa sekarang mesti terkendala. Saat itu, Erick menjabat sebagai menteri BUMN sekaligus ketua umum PSSI dan semua bisa berjalan lancar, tanpa ada yang mengusik.
Jika demikian yang ia yakini, Erick sesungguhnya terjebak dalam pikirannya sendiri. Ketika itu, publik sebenarnya mengernyitkan kening manakala Erick yang adalah menteri BUMN tidak sungkan 'double job' sebagai ketua umum federasi sepak bola.
Suara Publik Menguat
Hanya saja keheranan publik tidak terlalu muncul ke permukaan, lebih banyak disimpan karena enggan berpolemik. Tetapi sekarang publik sudah tidak bisa lagi untuk diam. Suara-suara yang dulu tertahan kini mulai bermunculan.
Mereka resah melihat dagelan yang sayangnya tidak lucu. Tidak lucu karena memang bukan humor melainkan buah kekerasan hati seseorang yang memilih rangkap jabatan.
Bagaimana kita tidak terpingkal-pingkal membaca judul berita "PSSI Diminta Menghadap Menpora Erick Thohir, Ada Apa?" atau
"Bahas Target Cabor di SEA Games 2025, Menpora Erick Thohir bakal Panggil PSSI" kemudian
"Soal Target Medali Emas Sepak Bola di SEA Games 2025, Menpora Suruh Tanya ke PSSI".
Bukankah itu seperti Erick Thohir akan memanggil Erick Thohir? Situasi ini sungguh menggelikan kita seolah sedang menonton sandiwara murahan. Seseorang memerankan dua tokoh sekaligus: satu orang memberi perintah yang lain menerima.
Baca juga : Disurati FIFA, Erick Thohir Pastikan Tetap Pimpin PSSI
Lalu seandainya target dari pemerintah agar cabang sepak bola membawa pulang medali gagal terlaksana, Erick Thohir selaku menpora akan menegur Erick Thohir yang adalah ketua umum PSSI.
Inilah yang menjadi kegundahan publik. Indonesia bak kekurangan orang dalam mengurus sepak bola. Bukan hanya itu, dengan menpora enggan melepas jabatan di PSSI, sepertinya dunia kepemudaan dan olahraga terlalu sempit karena bisa dikerjakan oleh menteri yang rangkap jabatan. Sebuah potret yang membuat publik bertanya, benarkah negara sebesar ini bergantung pada satu nama saja?
Ketika kritik ini disuarakan, Erick memilih membentengi dirinya sendiri. Ia mencari orang untuk disalahkan. Media massa dituding tidak dewasa. Kritik tidak dipakai untuk becermin tetapi malah dianggap sebongkah batu yang menghalangi.
"Kan kita tidur di satu rumah. Kita harus saling menghargai, harus saling menyayangi. Karena kalau kita selalu memecah diri kita, sama, kita tidak akan dewasa, selalu akhirnya konflik,” katanya kepada pewarta di Jakarta, Selasa (21/10).
Pada akhirnya, publik hanya bisa berharap, semoga suara waras tak sepenuhnya tenggelam di tengah gemuruh pembenaran diri. Kalau memang Erick sudah merasa bisa mengurus dunia kepemudaan dan olahraga sambil rangkap jabatan, publik bisa berbuat apa.
Melepas Jabatan Ganda bukan Kekalahan
Sebaliknya, kita akan sangat mengapresiasi jika Erick bisa merasa bahwa amanah yang ia emban dari Presiden Prabowo Subianto terlalu bernilai untuk diduakan.
Indonesia yang gagal melangkah ke Piala Dunia 2026 harusnya menjadi pelajaran berharga. Bahwa ada begitu banyak persoalan yang mesti dibenahi. Mulai dari tekun menapaki blue print PSSI, serius membenahi liga domestik, hingga tangkas dalam membina para pemain usia dini.
Sejatinya melepaskan rangkap jabatan bukan berarti kalah, melainkan tanda bahwa seseorang bijak dalam memilih mana yang seharusnya dipegang dan mana yang perlu dilepaskan. Tapi, menyitir ucapan Erick sendiri, mungkin justru insan perslah yang harus bisa merasa.
"Saya bilang saya di sini sebagai Menpora, nanti itu ada tupoksinya sendiri. Jadi, teman-teman belum biasa rupanya. Harus mulai biasa,” tegasnya. (P-4)


















































