Bimasakti Tak Diam: Ilmuwan Temukan Gerakan Gelombang Raksasa di Cakram Galaksi

1 day ago 5
 Ilmuwan Temukan Gerakan Gelombang Raksasa di Cakram Galaksi Ilustrasi(freepik)

GALAKSI Bimasakti ternyata tidak diam. Selama ini kita membayangkan galaksi sebagai piringan bintang yang berputar tenang di ruang angkasa. Namun, temuan terbaru dari teleskop antariksa Gaia milik Badan Antariksa Eropa (ESA) mengungkap kenyataan lain, Bimasakti bergerak bergelombang, seolah-olah seperti ombak raksasa di samudra.

Fenomena ini menunjukkan galaksi kita hidup dan terus bergerak, dengan riak besar yang menjalar dari pusat hingga ke tepi galaksi. Para ilmuwan meyakini, gelombang tersebut merupakan sisa atau gema dari peristiwa besar di masa lalu, diduga tabrakan dengan galaksi lain jutaan tahun silam.

Ditemukan Teleskop Gaia

Sejak diluncurkan pada 2013, teleskop Gaia memiliki misi memetakan miliaran bintang di Bimasakti dalam tiga dimensi. Gaia mampu mengukur posisi, jarak, dan kecepatan bintang dengan tingkat ketelitian luar biasa, termasuk arah pergerakannya terhadap Bumi dan gerak lintang di langit.

Melalui data tersebut, para astronom menemukan cakram Bimasakti tidak sepenuhnya datar. Sudah sejak 1950-an diketahui cakram galaksi ini sedikit melengkung. Pada 2020, Gaia menunjukkan lengkungan itu juga bergoyang atau berosilasi seperti gasing yang berputar.

Namun, hasil terbaru Gaia mengungkap gerakan yang jauh lebih besar. Gelombang raksasa yang bergerak keluar dari pusat galaksi, memengaruhi bintang-bintang hingga 30–65 ribu tahun cahaya dari inti galaksi. Sebagai perbandingan, diameter penuh Bimasakti sekitar 100 ribu tahun cahaya, artinya, gelombang ini mencakup lebih dari separuh cakram galaksi.

Bentuk Gelombang pada Galaksi

Dalam visualisasi yang dibuat tim ilmuwan, posisi ribuan bintang terang ditampilkan dengan warna merah dan biru di atas peta Bimasakti.

Warna merah menunjukkan bintang yang berada di atas bidang cakram galaksi. Sedangkan, Warna biru menandakan bintang yang berada di bawahnya.

Dari sisi atas, galaksi terlihat seperti piring besar dengan sedikit lekukan. Tetapi jika dilihat dari samping, tampak jelas sisi kiri galaksi melengkung ke atas, sementara sisi kanan melengkung ke bawah, inilah yang disebut "warp" atau lengkungan cakram galaksi.

Digambarkan Seperti Gelombang Supporter Bola di Stadion

Astronom dari Istituto Nazionale di Astrofisica (INAF), Italia, Eloisa Poggio, yang memimpin riset ini mengibaratkan fenomena ini seperti gelombang penonton di stadion. Jika kita melihat gelombang stadion yang dihentikan pada satu momen, akan tampak ada penonton yang sudah berdiri, ada yang baru saja duduk, dan ada yang bersiap berdiri saat gelombang mendekat.

Penonton yang berdiri tegak menggambarkan wilayah berwarna merah, tempat bintang-bintang berada di atas bidang cakram. Sementara mereka yang baru bersiap berdiri di depan gelombang diwakili oleh panah putih besar yang mengarah ke atas, menandakan bintang yang sedang bergerak naik.

Dugaan Tabrakan Antar Galaksi

Meski peta Gaia memberi banyak petunjuk, asal mula gelombang ini masih menjadi misteri. Salah satu teori menyebutkan Bimasakti pernah bertabrakan dengan galaksi kerdil di masa lalu, yang kemudian menimbulkan getaran besar di seluruh cakram galaksi.

Ada pula kemungkinan gelombang ini berhubungan dengan Gelombang Radcliffe, yaitu struktur gas memanjang sejauh sekitar 9.000 tahun cahaya dan berjarak 500 tahun cahaya dari Matahari. Namun, menurut Poggio, Gelombang Radcliffe jauh lebih kecil dan berada di bagian galaksi yang berbeda. 

“Keduanya mungkin berhubungan, tapi bisa juga tidak. Karena itu kami perlu penelitian lebih lanjut,” ujarnya dikutip dari laman Sci Tech Daily. (Sci Tech Daily/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |