Bikin Biaya Bengkak, Luhut Minta Kereta Cepat ke Surabaya Minim Terowongan

2 hours ago 1
Bikin Biaya Bengkak, Luhut Minta Kereta Cepat ke Surabaya Minim Terowongan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan(Dok.MI)

KETUA Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengingatkan soal pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta–Surabaya agar tidak mengulang kesalahan pada proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB) atau Whoosh. Ia menuturkan, penyebab utama pembengkakan biaya proyek KCJB yakni pembangunan banyak terowongan (tunnel) sehingga proyek lanjutan ke Surabaya dapat meminimalkan pembangunan terowongan.

"Kita sudah belajar dari pengalaman Jakarta–Bandung. Jangan bikin banyak tunnel, karena tunnel itu yang mahal,” ujar Luhut dalam acara 1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran: Optimism on 8% Economic Growth yang digelar oleh Metro TV di Jakarta, Kamis (16/10).

Selain soal terowongan, Luhut juga menyoroti pentingnya efisiensi dalam pembebasan lahan. Ia menyarankan agar jalur kereta cepat baru mengikuti atau sejajar dengan jalur infrastruktur yang sudah ada, seperti rel kereta atau jalan raya, guna menghindari biaya tambahan untuk pembebasan tanah.

"Kita juga jangan banyak pembebasan tanah. Untuk itu, kita sejajarkan saja dengan jalur kereta atau jalan mobil yang ada,” katanya.

Kemungkinan proyek itu akan melewati beberapa daerah, di antaranya Kertajati, Purwokerto, Cilacap, Solo, dan Surabaya. 

Luhut memastikan pihaknya telah menyiapkan rencana awal (preliminary study) untuk proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya, yang disebut sebagai kelanjutan dari Whoosh. Menurutnya, setiap proyek yang akan dikerjakan harus berbasis studi agar hasilnya lebih efisien dan terukur.

"Kita sudah buat preliminary study untuk Whoosh sampai ke Surabaya. Karena semua harus berbasis studi,” tegasnya.

Lebih lanjut, Luhut mengungkapkan bahwa pihak Tiongkok menunjukkan minat untuk melanjutkan proyek kereta cepat hingga Surabaya, namun dengan satu catatan. Yakni, penyelesaian restrukturisasi utang proyek KCJB harus dirampungkan terlebih dahulu.

"Tiongkok bilang, mereka mau lanjut sampai Surabaya kalau masalah restrukturisasi utang ini segera diselesaikan,” tutur Luhut.

Ia menambahkan, komunikasi terkait hal tersebut sudah dilakukan sejak kunjungannya ke Tiongkok tiga bulan lalu. Luhut menyampaikan proses administrasi seperti penerbitan Keputusan Presiden (Keppres) untuk pembentukan tim negosiasi restrukturisasi pembayaran utang KCJB akan dirampungkan.

"Saya sudah bilang ke Pak Rosan (Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) segera saja bentuk timnya. Orang-orangnya juga sudah kita siapkan,” ungkapnya. (H-4)
 

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |