Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo.(Dok. Bank Indonesia)
PARA gubernur bank sentral negara anggota Asia Pasifik atau South East Asian Central Banks (SEACEN) sepakat memperkuat ketahanan ekonomi kawasan melalui kolaborasi regional yang lebih erat di tengah ketidakpastian global. Gagasan ini yang mewarnai diskusi penyelenggaraan South East Asian Central Banks (SEACEN) Governors' Conference ke-61 di Bali (28/10).
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menekankan saat ini adalah waktunya negara-negara kawasan bertindak bersama memperkuat ketahanan ekonomi.
"Kita sedang menghadapi tantangan besar. Karena itu, kolaborasi regional dan penguatan kapasitas kelembagaan menjadi kunci untuk menjaga keberlangsungan dan ketahanan ekonomi kawasan," tegasnya dalam keterangan resmi, Rabu (29/10).
Dalam kesempatan tersebut, Perry menerangkan ada lima langkah utama yang ditempuh Bank Indonesia dalam merespons dinamika dan tantangan. Pertama, memperkuat kerangka bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran agar berjalan terpadu.
Kedua, memperkuat pengawasan sistemik, termasuk pendalaman pasar uang dan pengawasan terhadap lembaga keuangan non-bank. Ketiga, mempercepat konektivitas pembayaran digital lintas negara, baik ritel maupun wholesale.
Keempat, memperkuat kapasitas kelembagaan guna menjaga independensi bank sentral sekaligus memastikan sinergi dengan pemerintah dan sektor riil. Kelima, mengembangkan kapasitas sumber daya manusia agar siap menghadapi tantangan kebanksentralan ke depan.
Rangkaian pertemuan SEACEN ini menjadi awal masa transisi Bank Indonesia menuju keketuaan SEACEN, yang akan resmi dijalankan tahun 2026 menggantikan Bank of Korea. SEACEN merupakan forum kerja sama antarbank sentral di kawasan Asia-Pasifik1 yang berfokus pada penguatan kapasitas kelembagaan, dan riset kebijakan.
Kepemimpinan Bank Indonesia di SEACEN pada tahun 2026 mencerminkan pengakuan terhadap peran aktif Indonesia dalam memperkuat kapasitas kebanksentralan di kawasan, sekaligus mendorong agar hasil riset dan pelatihan SEACEN semakin berkontribusi terhadap kebijakan di negara anggota.
Senada dengan itu, Direktur Eksekutif SEACEN Cyn-Young Park menyampaikan, kerja sama ekonomi bukanlah tujuan akhir, melainkan sarana untuk membuka potensi pertumbuhan, mendorong inovasi. "Serta, memperkuat ketahanan di dunia yang penuh ketidakpastian," katanya.
Menutup konferensi di hari pertama, Deputi Gubernur Bank Indonesia Ricky P Gozali menyampaikan dunia saat ini tengah menghadapi dinamika geoekonomi global yang bergerak sangat cepat, mengubah arah perdagangan, investasi, dan arus teknologi.
"Dalam konteks ini, pendalaman integrasi keuangan di Asia bukan sekadar tujuan, tetapi menjadi kebutuhan strategis untuk menjaga stabilitas dan memperkuat ketahanan ekonomi kawasan," ujar Ricky. (E-1)


















































