Berbicara di International Meeting for Peace, Menag Nasaruddin Umar Kenang Persahabatan dengan Paus Fransiskus

1 week ago 15
Berbicara di International Meeting for Peace, Menag Nasaruddin Umar Kenang Persahabatan dengan Paus Fransiskus Menteri Agama Nasaruddin Umar saat berbicara di International Meeting for Peace bertema “Daring for Peace”, yang diselenggarakan oleh Komunitas Sant’Egidio di Roma, Italia, Senin (27/10).(MI/HO)

MENTERI Agama Republik Indonesia sekaligus Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, M.A., menyampaikan pesan damai yang menggugah dunia saat berbicara di forum internasional International Meeting for Peace bertema “Daring for Peace”, yang diselenggarakan oleh Komunitas Sant’Egidio di Roma, Italia, Senin (27/10).

Dalam sesi bertajuk “Remembering Pope Francis,” Menag Nasaruddin mengenang kunjungan bersejarah Paus Fransiskus ke Indonesia pada September 2024, yang menjadi momen simbolik persaudaraan lintas iman. 

Ia menuturkan bahwa kunjungan tersebut bukan sekadar agenda diplomatik, melainkan wujud nyata dari ajakan Paus Fransiskus untuk membangun persaudaraan dan kesetaraan umat manusia dalam lingkup global.

“Hari itu, Jakarta menjadi panggung harmoni. Kunjungan beliau adalah gestur kuat akan toleransi beragama dan dialog lintas iman, perekat keberagaman,” ujar Nasaruddin.

Dalam kunjungan bersejarah tersebut, Paus Fransiskus bersama Menag Nasaruddin menandatangani Deklarasi Istiqlal, komitmen bersama untuk memperkuat dialog antaragama, kemanusiaan, dan pelestarian lingkungan. 

Menurut Nasaruddin, Paus Fransiskus sangat terkesan dengan kehidupan masyarakat Indonesia yang penuh keharmonisan di tengah keragaman keyakinan.

“Paus Fransiskus mengagumi kehidupan harmonis yang telah menjadi cara hidup di Indonesia, di mana umat Islam, Kristen, Hindu, Buddha, Konghucu, dan keyakinan lain hidup berdampingan dengan damai,” tutur Nasaruddin.

Menag Nasaruddin menambahkan, kunjungan Paus Fransiskus ke Masjid Istiqlal, Gereja Katedral, dan Terowongan Silaturahim yang menghubungkan keduanya menjadi simbol kuat bahwa toleransi bisa diwujudkan secara nyata. Ia menyebut, momen itu menunjukkan bagaimana Indonesia menjadi contoh hidup dari nilai-nilai kemanusiaan yang universal.

“Terowongan Silaturahim menjadi saksi abadi perjumpaan saya dengan Paus Fransiskus, serta menjadi simbol bagaimana Indonesia merayakan keberagaman agama dan budaya dengan damai, agar dunia dapat melihat, mengalami, dan meneladaninya,” kata Nasaruddin.

Dalam pidatonya yang mengundang haru, Menag Nasaruddin mengajak seluruh peserta forum untuk datang ke Indonesia dan menyaksikan langsung keharmonisan antariman di jantung ibu kota.

“Izinkan saya mengundang Anda semua untuk mengunjungi Terowongan Silaturahim. Saya pikir ini satu-satunya terowongan di dunia yang menghubungkan masjid terbesar di Asia Tenggara dengan salah satu katedral terindah di Indonesia. Di dalam terowongan ini juga terdapat banyak ornamen yang merefleksikan semangat toleransi,” pungkas Nasaruddin. (Z-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |