
BADAN Pusat Statistik (BPS) melaporkan pada Februari 2025, Indeks Harga Konsumen (IHK) mencapai 105,48 turun dari 105,99 pada Januari 2025, yang mencatat inflasi sebesar 0,76% secara tahunan (year-on-year/yoy). Penurunan ini menandai deflasi sebesar 0,09% secara tahunan, pertama kalinya sejak Maret 2000.
Di tengah menurunnya daya beli masyarakat, e-commerce Lazada terus berupaya menyiasati hal tersebut, Head of Operations Lazada Indonesia Amelia Tediarjo mengungkap kalau pihaknya terus melakukan berbagai hal guna memberikan support yang terbaik untuk seller dan UMKM di platform mereka.
"Jadi dengan adanya penurunan daya beli, kita juga melihat ada impactnya. Tapi kami melihat ada kategori yang memang terdampak ada juga yang tidak. Dari lazada yang kami lakukan adalah selalu berkolaborasi dengan brand dan seller untuk memberikan harga terbaik kepada konsumen," ucap Amelia dalam konferensi pers di Jakarta, Sabtu (15/3).
Salah satu program yang dihadirkan Lazada untuk mendorong peningkatan daya beli masyarakat adalah dengan menggelar Ramadan Mega Sale pada 16 - 26 Maret 2025. Pada kampanye ini, pelanggan bisa menikmati diskon hingga 90% melalui Crazy Brand Mega Offer dan voucher bonus sampai Rp1.446.000 yang bisa dikumpulkan hanya dengan membuka aplikasi Lazada.
Lazada juga menghadirkan promo spesial kebutuhan Ramadan serba Rp14.460 untuk kebutuhan harian ataupun hampers Lebaran. Ada juga program ‘Buka Puasa Gratis’, Lazada mentraktir pelanggan melalui voucher makan seharga Rp1. Program ini berhasil mendapatkan antusiasme tinggi, sebanyak 600 voucher dibeli pelanggan dan angka ini diproyeksikan terus bertambah hingga program berakhir di tanggal 31 Maret.
"Jadi walaupun daya beli menurun tapi kita akan tetap melakukan yang terbaik untuk membelikan promo-promo terbaik," ungkapnya.(M-2)