3 hours ago
1
Sekretaris Bapanas, Sarwo Edi (berbaju coklat dan berkacamata) saat sidak harga beras di Pasar Induk Brebes, Sabtu (25/10/2025).(MI/Supardji Rasban)
UNTUK mencegah harga beras diatas Harga Eceran Tertinggi (HET), Badan Pangan Nasional (Bapanas), melakukan insfeksi mendadak (sidak) harga beras di pasaran di sejumlah daerah di Jawa Tengah Tengah (Jateng). Bapanas mendapati harga beras di Brebes aman karena di bawah HET.
Namun, di banyak daerah lainnya di Jateng banyak agen atau tengkulak beras yang menjual beras di atas HET. Di sisi lain, Bapanas mengancam akan menutup izin usaha para agen ataupun pedagang beras nakal, yang menjual di atas HET.
Hal itu disampaikan Sekretaris Bapanas, Sarwo Edi, saat melakukan sidah harga beras di Pasar Induk Brebes, dan agen beras di dalam kota Brebes, pada Sabtu (25/10/2025) pagi.
Kedatangan tim Bapanas bersama Satgas Pangan Polres Brebes, langsung menanyakan harga beras premium maupun beras medium, yang dijual pedagang maupun para agen.
"Ternyata dari hasil sidak kami, para pedagang beras di Pasar Induk Brebes maupun agen atau tengkulak di sejumlah wilayah di dalam kota Brebes, harga beras eceran tertinggi Rp14.900 dan beras medium Rp13.500.
"Berarti aman karena masih di bawah Harga Ecerean Tertinggi (HET)," ujar Sarwo Edi.
Menurut Sarwo Edi, meski hasil sidak di Brebes aman, yakni masih di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET). "Namun harga beras di atas Harga Eceran Tertinggi (HET), masih ditemukan di sejumlah daerah lainnya," jelas Sarwo Edi.
Sarwo Edi meminta dalam sepekan para pedagang dan agen beras nakal yang masih menjual harga diatas HET, untuk segera menurunkan harga beras. "Kami akan mencabut izin usaha para pedagang maupun agen beras yang nakal, yang masih membandel menjual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET)," pungkasnya. (H-1)
