Warga bersama petugas SDA membuat tanggul darudat pada dinding musola yang jebol diterjang banjir di Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta.(MI/Usman Iskandar)
Delapan tanggul di Jakarta mengalami roboh dan longsor akibat hujan deras sejak Kamis pekan lalu. Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno mengungkap, pihaknya akan memperbaiki tanggul menggunakan belanja tak terduga (BTT) untuk membangun ulang tanggul tersebut.
Adapun BTT merupakan dana darurat yang bisa digunakan untuk mengatasi insiden tak terduga seperti tanggul roboh yang menyebabkan banjir kian parah di permukiman warga hingga ke jalan raya.
"Memang benar, ada beberapa tanggul yang rusak akibat hujan deras. Namun kami sudah menyiapkan anggaran belanja tidak terduga (BTT) untuk penanganan segera," kata Rano di Jakarta International Velodrome, Jakarta Timur, Minggu (2/11).
Ia mengakui pembangunan ulang tanggul tidak mudah dikerjakan selama musim hujan. Sehingga, pelaksanaan konstruksi membangun tanggul kembali menunggu cuaca di Jakarta mendukung.
"Tentu membangun kembali tanggul atau bendungan tidak mudah. Saat ini kami lakukan perbaikan sementara dengan beronjong, sambil menyiapkan perbaikan permanen," tutur Rano.
Dalam hal ini, pihaknya telah mengadakan rapat terbatas dan menyiapkan satuan tugas (satgas) untuk bergerak cepat dalam menghadapi dan menganggulangi dampak cuaca ekstrem.
"Jadi, begitu hujan turun, pasukan langsung bergerak, tanpa menunggu laporan. Kami sudah melakukan pemetaan wilayah rawan seperti daerah dengan pohon besar atau drainase lambat. Prinsipnya, jangan menunggu pohon tumbang baru bergerak begitu hujan, Satgas sudah siap siaga," jelasnya.
Terpisah, Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta mencatat peristiwa roboh dan longsor tejadi pada delapan tanggul di Jakarta saat hujan deras yang melanda Jakarta pada hampir setiap hari sejak Kamis, 30 Oktober hingga saat ini.
Lebih jelasnya, sebanyak 5 tanggul roboh dan 3 tanggul longsor yang semuanya berada di Jakarta Selatan.
Sekretaris Dinas SDA DKI Jakarta Hendri menyebut, peristiwa ini disebabkan oleh tingginya debit air di beberapa aliran sungai dan saluran penghubung di kawasan tersebut.
Saat ini, Suku Dinas SDA Jakarta Selatan telah melakukan penanganan darurat dengan membangun tanggul sementara menggunakan karung berisi pasir untuk menahan limpasan air di lokasi-lokasi terdampak.
“Kami telah menurunkan tim ke seluruh titik kerusakan untuk melakukan penanganan darurat. Saat ini kami fokus mencegah limpasan air agar tidak meluas ke pemukiman warga," tutur Hendri dalam keterangannya.
Berikut lokasi tanggul yang roboh:
1. Tanggul di Kemang Village (Lippo Mall Kemang) dari aliran Kali Krukut, sepanjang 13,5 meter.
2. Tanggul Jatipadang (Tanggul Baswedan), Pasar Minggu dari aliran PHB Pulo, sisi Sabili sepanjang 25 meter dan sisi lahan kosong 25 meter (total 40 meter).
3. Tanggul di Kali Krukut segmen Plaza Bisnis Kemang, sepanjang 30 meter.
4. Tanggul di Jalan Kemang Utara IX, Mampang Prapatan dari aliran Kali Mampang, sepanjang 6 meter.
5. Tanggul di Jalan Taman Kemang Bangka (sebelah Wisma Anugraha) dari aliran Kali Krukut, sepanjang 3 meter.
Sementara, tanggul longsor terletak di:
1. Jalan Kemuning, Pejaten Timur, Pasar Minggu dari aliran Kali Ciliwung, sepanjang 6 meter.
2. Jalan Gunuk Raya, Pejaten Timur, Pasar Minggu dari aliran Kali Ciliwung, sepanjang 14 meter.
3. Jalan Adityawarman, Selong, Kebayoran Baru dari aliran PHB Adityawarman, sepanjang 25 meter.(Far/P-1)


















































