Bantuan Kemanusiaan PBB di Gaza Mulai Meningkat

1 day ago 3
Bantuan Kemanusiaan PBB di Gaza Mulai Meningkat Ilustrasi.(AFP/JACK GUEZ)

KANTOR PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) melaporkan bahwa pengiriman bantuan ke Jalur Gaza menunjukkan kemajuan signifikan. Dalam pernyataan pada Minggu (12/10), OCHA menyebut proses distribusi berjalan lancar dan mencatat perkembangan baru dalam akses bahan pokok.

Untuk pertama kalinya sejak Maret, gas memasak berhasil masuk ke wilayah Gaza. Selain itu, PBB dan mitra kemanusiaannya telah menyalurkan ratusan ribu paket makanan siap saji dan roti ke wilayah utara dan selatan Gaza.

OCHA mengonfirmasi bahwa pihaknya telah memperoleh izin tambahan dari otoritas Israel untuk memasukkan lebih banyak bantuan. 

Total bantuan yang telah mendapat persetujuan kini mencapai 190.000 metrik ton, terdiri dari makanan, perlengkapan tempat berlindung, obat-obatan dan pasokan penting lainnya.

"Ini baru permulaan," kata OCHA dikutip Al Jazeera, Senin (13/10). 

Lembaga tersebut menjelaskan bahwa dalam rencana 60 hari pertama masa gencatan senjata, PBB bersama para mitra akan memperluas cakupan distribusi bantuan dan layanan hampir ke seluruh penduduk Gaza.

Target Distribusi dan Layanan Kemanusiaan

Pekan sebelumnya, Wakil Sekjen PBB untuk Urusan Kemanusiaan Tom Fletcher memaparkan target operasi selama dua bulan pertama gencatan senjata. Menurutnya, pekerja kemanusiaan akan menyalurkan ratusan truk bantuan setiap hari dengan total 170.000 ton makanan, obat-obatan, dan pasokan esensial.

Dia juga menjelaskan rencana PBB untuk,.memperluas distribusi makanan bagi 2,1 juta penduduk Gaza, memberikan bantuan gizi kepada 500.000 orang, memulihkan layanan kesehatan dan sistem pengawasan penyakit, menyediakan akses air bersih bagi 1,4 juta warga, menyediakan tempat berlindung dan membuka ruang belajar sementara untuk 700.000 anak

Gencatan senjata antara Israel dan Hamas resmi diberlakukan pada Jumat (10/10). Kesepakatan ini dicapai setelah tiga hari perundingan intensif di Sharm el-Sheikh, Mesir, dengan mediasi Mesir, Qatar, Turki dan Amerika Serikat. (I-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |