
BANJIR rob menggenangi ribuan rumah warga di sejumlah desa di Kawasan Pantai Utara (Pantura) Brebes, Jawa Tengah. Warga meminta pemerintah kabupaten (Pemkab) mengatasi banjir rob yang sudah rutin terjadi bertahun-tahun ini.
Banjir rob yang menggenangi ratusan rumah warga, seperti yang terjadi di Desa Randusanga Kulon, Kecamatan Brebes, Desa Prapag Lor dan Desa Prapag Kidul, Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes. Banjir rob ini terjadi pada sore dan pagi hari.
Banjir selain menggenangi pemukiman warga juga akses jalanan desa, sehingga menggangu aktivitas warga setempat, termasuk perekonomian warga juga terganggu
Menurut seorang warga Desa Randusaanga Kulon, Afifah, banjir rob ini sudah berlangsung sekitar satu minggu, air pasang dari laut selalu masuk ke permukiman warga, setiap sore, dan terjadi lagi pada pagi harinya.
“banjir rob ini biasa terjadi mulai sore hingga malam. Kemudiaan, pagi harinya juga terjadi lagi hingga siang,” ujar Afifah, Minggu (25/5/205) pagi.
Tokoh masyarakat Desa Randusanga Kulon, Jarot, berharap, adanya perhatian dari pemerintah Kabupaten Brebes, untuk mengatasi banjir rob, yang selalu mengganggu aktivitas terutama terkait perekonomian warga.
“Bukan hanya di desa kami di Randusangan ini, tapi juga di Desa Prapag Lor dan Prapag Kidul di Kecamatan Losari,” ujar Jarot.
Menurut Jarot yang mantan Kepala Desa (Kades) Randisanga Kulon ini, cara mengatasinya bisa dengan meninggikan jalanan desa atau membuat break water di sepanjang pantai desa yang kerap tdilanda banjir rob,”jelas Jarot. Sebagai tambahan informasi, banjir rob di kawasan Pantura Kaabupaten Brebes ini, bukan hanya mnenggenagi rumah warga di Desa Randusangan Kulon, Kecamatan Brebes, tapi juga Desa Prapag Lor dan Prapag Kidul, di Kecamatan Losari. Dan banjir rob ini, biasanya terjadi berbarengan. (H-2)