Banjir Rendam Tasikmalaya, Motor Terguling hingga Lalu Lintas Lumpuh

1 week ago 20
Banjir Rendam Tasikmalaya, Motor Terguling hingga Lalu Lintas Lumpuh Banjir rendam Tasikmalaya.(MI/Kristiadi)

HUJAN deras disertai angin kencang mengguyur Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Sabtu (1/11/2025) siang. Akibatnya, sejumlah titik jalan protokol tergenang air setinggi 30 sentimeter sekitar pukul 15.00 WIB. Banyak motor terendam bahkan ada yang sampai terguling. Arus lalu lintas di beberapa ruas utama kota lumpuh total.

Pantauan di lapangan menunjukkan genangan air terjadi di sejumlah titik penting, antara lain Jalan Padayungan, BKR Dadaha, Veteran, Gobras, Tamansari, Kawalu, RE Martadinata, SL Tobing, Kalangsari, Bebedahan, Sutisna Senjaya, Linggajaya, Mangkubumi, KHZ Musthofa, dan Indihiang.

Luapan air dari drainase yang tidak mampu menampung debit hujan juga menyebabkan kemacetan panjang. Banyak kendaraan roda dua dan empat mogok setelah melintas genangan.

Warga Cihideung, Soni Sonjaya, mengatakan banjir kali ini merupakan dampak dari buruknya sistem drainase yang tidak mampu menampung air hujan deras.

“Hujan deras sejak siang membuat saluran drainase meluap dan membanjiri jalan protokol. Titik paling parah di depan toko Muara, karena banyak motor terendam hingga terguling,” ujar Soni, Sabtu (1/11/2025).

Menurut Soni, pemerintah daerah terkesan kurang serius mengantisipasi masalah banjir yang kerap berulang. Meski beberapa saluran tengah diperbaiki, ukuran gorong-gorong dinilai terlalu sempit dan area resapan air hampir seluruhnya tertutup beton.

“Lubang drainase sempit dan masih banyak sampah plastik yang menyumbat,” tambahnya.

Kemacetan Parah, Warga Desak Pemerintah Bertindak

Kondisi banjir juga berdampak pada kemacetan parah di sejumlah jalur penghubung menuju daerah sekitar seperti Singaparna, Kabupaten Ciamis, dan Garut.

Seorang pengendara motor, Dodo, 30, mengaku harus menunggu lama di tengah antrean kendaraan yang terjebak banjir di Jalan Mangkubumi, SL Tobing, BKR, dan KHZ Musthofa.

Dodo meminta agar pemerintah daerah tidak main-main dalam mengerjakan proyek dengan asal jadi dan hanya berorientasi pada untung besar. Ia juga mengingatkan bahwa kejadian ini bukan yang pertama kali, tetapi banjir tersebut seakan tidak memiliki solusi terbaik.

“Kami minta pemerintah daerah jangan main-main. Ini bukan pertama kali terjadi, tapi selalu tanpa solusi. Gorong-gorong yang dibangun justru lubangnya kecil, tidak menampung air,” tegas Dodo.

"Kami meminta agar mereka yang memiliki kebijakan jangan hanya terori tapi buktikan meski gorong-gorong yang telah dibangun menjadi solusi mengatasi banjir tapi kenapa lubangnya sempit," pungkasnya. (I-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |