Ilustrasi(MI/KRISTIADI)
HUJAN deras dengan intensitas tinggi yang terjadi telah menyebabkan banjir bandang membawa tanah longsor menerjang 121 rumah, mushola, sekolah di Kampung Sukarisi, Sarianteun, Cibuyutan, Kampung Lio, Desa Sukalaksana, Desa Sukaraja, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut. Kejadian itu tidak menimbukan korban jiwa tapi banyak rumah, sekolah dan mushola terdampak.
Kapolsek Banyuresmi AKP Usep Heryaman mengatakan, hujan deras yang terjadi di daerahnya menyebabkan sungai Cibuyutan meluap dan terjadi banjir bandang melanda merendam empat Kampung di Desa Desa Sukalaksana, Desa Sukaraja, Kecamatan Banyuresmi. Banjir bandang membawa lumpur, sampah plastik setinggi 50 hingga 1 meter mengenangi jalan lingkungan dan pemukiman warga.
"Banjir bandang membawa lumpur yang terjadi itu disebabkan karena curah hujan tinggi hingga Sungai Cibuyutan tersumbat sampah plastik dan air meluap merendam 121 rumah, madrasah, sekolah berada di Kampung Sukarisi, Sarianteun, Cibuyutan, Kampung Lio, Desa Sukalaksana, Desa Sukaraja. Kini, air sudah surut dan petugas gabungan masih membersihkan lumpur di beberapa titik," katanya, Sabtu (1/11/2025).
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Aah Anwar Saefulloh mengatakan, intensitas hujan tinggi yang terjadi di wilayahnya telah menyebabkan aliran Sungai Cibuyutan meluap dan terjadi banjir bandang merendam 121 unit rumah, sekolah dan musala di Kampung Sukarisi, Sarianteun, Cibuyutan, Kampung Lio, Desa Sukalaksana, Desa Sukaraja, Kecamatan Banyuresmi.
"Intensitas hujan tinggi yang terjadi karena Sungai Cibuyutan tidak bisa menampung air termasuk sampah plastik juga menjadi pemicu menyumbat hingga terjadi banjir bandang merendam 121 rumah, sekolah, mushola dan jalan lingkungan tergenang. Petugas gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Tagana dan warga masih membersihkan lumpur yang masih mengendap di rumah penduduk," ujarnya.
Aah mengatakan, intensitas hujan tinggi yang terjadi di daerahnya tidak hanya banjir bandang tapi sebuah tebing setinggi 20 meter longsor di Kampung Ciawitali, Desa Tanjungjaya, Kecamatan Banjarwangi dan jalan penghubung Banjarwangi menuju Singajaya tertutup sepanjang 5 meter dan ketebalan tanah mencapai 1,5 meter.
"Tim gabungan TNI, Polri, BPBD, Tagana dan warga dibantu ekskavator sekarang ini masih membersihkan material longsor di Kampung Ciawitali agar jalan tersebut bisa digunakan oleh pengendara motor, mobil. Petugas juga membersihkan tanah longsor di Kampung Sindangwangi, Desa Jatiwangi, Kecamatan Pakenjeng menutup seluruh badan jalan sepanjang 20 meter dan akses jalan menuju Desa Tegal Gede tidak bisa dilalui," pungkasnya. (H-2)


















































