
SETIAP tahun, perayaan Festival Peh Cun menjadi momen istimewa bagi banyak keluarga Tionghoa untuk berkumpul dan menyantap bakcang—makanan tradisional berbahan dasar ketan yang dibungkus daun dan diisi aneka lauk.
Tak hanya lezat, bakcang menyimpan nilai sejarah dan budaya yang mengakar kuat selama berabad-abad.
Apa Itu Bakcang?
Bakcang adalah makanan tradisional Tionghoa yang terbuat dari beras ketan berisi daging, kacang, atau telur asin yang dibungkus daun bambu atau daun pisang.
Makanan ini dikukus atau direbus hingga matang dan memiliki rasa gurih yang khas. Bakcang biasanya disajikan dalam rangka perayaan Festival Peh Cun atau Dragon Boat Festival, yang jatuh pada hari ke-5 bulan ke-5 dalam kalender lunar Tionghoa.
Sejarah Singkat Bakcang
Bakcang berasal dari legenda Qu Yuan, seorang pujangga dan pejabat kerajaan Chu yang dihormati karena kesetiaannya.
Setelah wafat secara tragis, masyarakat melempar ketan berisi daging ke sungai sebagai bentuk penghormatan agar roh jahat tidak mengganggu jasadnya.
Tradisi ini terus berkembang hingga menjadi budaya tahunan di berbagai negara Asia.
Resep Bakcang Ketan Isi Daging Paling Dicari
Jika Anda ingin mencoba membuat bakcang sendiri di rumah, berikut resep yang sederhana namun lezat:
Bahan:
500 gram beras ketan, rendam selama 2 jam
200 gram daging ayam/babi, potong kecil
2 siung bawang putih, cincang
2 sdm kecap manis
1 sdm saus tiram
Garam dan merica secukupnya
Daun bambu atau pisang
Tali rafia untuk mengikat
Cara Membuat:
- Tumis bawang putih dan daging hingga harum, lalu tambahkan bumbu.
- Kukus ketan setengah matang.
- Bungkus ketan dan daging dalam daun, bentuk segitiga atau kerucut.
- Kukus selama 1,5–2 jam.
- Sajikan hangat.
Kesimpulan
Kepopuleran bakcang di mesin pencari menunjukkan bahwa kuliner tradisional masih sangat dicintai dan relevan, terutama saat momen budaya seperti Festival Peh Cun.
Bagi Anda yang ingin ikut merayakan, mencoba membuat bakcang sendiri bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan dan bermakna. (Z-10)