Bahlil Instruksikan Pertamina Dirikan Posko Aduan soal Kualitas Pertalite

4 hours ago 3
Bahlil Instruksikan Pertamina Dirikan Posko Aduan soal Kualitas Pertalite Menteri ESDM Bahlil Lahadalia(Antara)

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia meminta PT Pertamina Patra Niaga segera membentuk posko pengaduan publik guna menampung keluhan masyarakat terkait dugaan gangguan mesin kendaraan setelah menggunakan bahan bakar jenis Pertalite.

“Saya sudah meminta Pertamina untuk membuat pos pengaduan dan akan saya cek langsung kadar permasalahannya,” kata Bahlil usai menghadiri kegiatan di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Rabu (29/10).

Bahlil menjelaskan, pembentukan posko tersebut bertujuan agar masyarakat memiliki saluran resmi untuk menyampaikan keluhan dan mempermudah komunikasi antara Pertamina dan konsumen terkait mutu BBM.

Selain membentuk posko, Bahlil menegaskan bahwa Pertamina wajib menanggung biaya perbaikan kendaraan apabila hasil penyelidikan membuktikan gangguan mesin disebabkan oleh kualitas bahan bakar yang tidak sesuai standar.

“Kalau memang terbukti rusak karena BBM, Pertamina harus menanggung seluruh biayanya. Tapi untuk sekarang saya belum bisa menyimpulkan karena proses kajian masih berlangsung,” ujarnya.

Menurutnya, penyelidikan masih terus dilakukan oleh Kementerian ESDM bersama Pertamina. Tim gabungan tengah memeriksa sampel bahan bakar dan meninjau langsung sejumlah SPBU di Jawa Timur, termasuk yang dilaporkan menjadi lokasi pengisian sebelum kendaraan warga mengalami kendala.

ESDM dan Pertamina Lakukan Pemeriksaan Lapangan

Dalam kunjungannya ke Kabupaten Malang, Bahlil meninjau langsung kualitas BBM di salah satu SPBU di Jalan Raya Asrikaton, Kecamatan Pakis, bersama Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra. Dari hasil pengecekan di lapangan, ia memastikan seluruh jenis BBM yang diperdagangkan memenuhi standar mutu yang berlaku.

“Pertamina adalah pihak yang berwenang dalam distribusi bahan bakar, jadi kami bersama-sama memastikan pengawasan di seluruh SPBU berjalan sesuai prosedur,” ujar Bahlil.

Ia juga menegaskan pemerintah tidak akan ragu memberikan sanksi tegas kepada pihak yang terbukti melakukan pelanggaran dalam distribusi atau manipulasi kandungan bahan bakar. “Kami akan bertindak berdasarkan temuan di lapangan, bukan asumsi,” tambahnya.

Sementara itu, Mars Ega Legowo Putra menyampaikan bahwa proses pengujian laboratorium terhadap sampel Pertalite di berbagai daerah Jawa Timur masih berlangsung.

“Kami masih melakukan pendalaman dan analisis laboratorium untuk mengetahui penyebab utama laporan gangguan mesin kendaraan. Hasilnya memerlukan waktu,” ujar Mars Ega.

Pertamina berkomitmen menyampaikan hasil investigasi secara transparan dan menindaklanjuti setiap laporan masyarakat melalui kanal resmi yang tersedia di SPBU maupun Pertamina Contact Center 135. (E-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |