Badai Melissa Hantam Jamaika, Jadi Badai Terkuat Atlantik dalam 75 Tahun

6 hours ago 1
Badai Melissa Hantam Jamaika, Jadi Badai Terkuat Atlantik dalam 75 Tahun Citra satelit ungkap kehancuran akibat Badai Melissa yang menghantam Jamaika dengan kecepatan angin 298 km/jam, menewaskan 50 orang dan kerugian lebih dari US$50 miliar. (Vantor)

JAMAIKA kini tengah berjuang pulih setelah Badai Melissa menghantam pulau itu dan meninggalkan kerusakan besar yang belum pernah terjadi dalam beberapa dekade terakhir. Dengan bantuan citra satelit, para peneliti mulai memahami seberapa dahsyat dampak badai kategori 5 tersebut.

Badai Melissa, yang mendarat di Jamaika pada 28 Oktober 2025, menjadi badai keempat dalam 75 tahun terakhir yang melanda langsung pulau itu. Menurut Yale Climate Connections, badai ini kini menyamai rekor Badai “Labor Day” tahun 1935 sebagai badai terkuat yang pernah mendarat di kawasan Atlantik.

Hingga 31 Oktober, sedikitnya 50 orang dilaporkan tewas, sementara kerugian ekonomi diperkirakan mencapai lebih dari US$50 miliar. Penilaian kerusakan total masih terus dilakukan.

Citra satelit terbaru yang dirilis Vantor Technology (sebelumnya Maxar) menunjukkan pemandangan mengerikan: sebagian besar wilayah Jamaika tampak tenggelam dalam banjir atau porak-poranda akibat angin kencang. Banyak area yang sebelumnya subur kini tampak seperti medan perang.

Melalui unggahan di platform X, Vantor menampilkan sejumlah foto udara dari berbagai titik di Jamaika yang terdampak parah. Perusahaan itu juga membuka akses gratis terhadap citra satelit bagi tim penyelamat dan lembaga kemanusiaan yang bekerja di lapangan.

“Citra ini dapat digunakan oleh organisasi garis depan dan komunitas geospasial untuk memetakan perubahan di lapangan dan mengidentifikasi wilayah yang paling terdampak, sehingga sumber daya dapat dialokasikan dengan cepat dan tepat,” tulis Vantor dalam pernyataannya.

Data satelit semacam ini sangat penting bagi tim tanggap darurat, karena membantu menentukan lokasi yang paling membutuhkan bantuan segera. Saat air mulai surut, citra tersebut juga berguna untuk memastikan kapan wilayah tertentu aman untuk dijangkau dalam upaya pencarian korban dan penilaian kerusakan.

Dalam sejarah Jamaika, hanya dua badai besar sebelumnya, Hurricane Charlie dan Hurricane Gilbert, yang mencapai kategori besar saat mendarat di pulau itu. Namun Badai Melissa melampaui keduanya, menjadi badai terkuat yang pernah melanda Jamaika, dengan kecepatan angin mencapai 298 km/jam (185 mil per jam).

Dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan dari Badai Melissa diperkirakan akan terasa lama, sementara Jamaika dan komunitas internasional terus mengerahkan upaya pemulihan dan bantuan kemanusiaan. (Space/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |