
AGRESI dan tekanan Amerika Serikat (AS) terhadap Caracas dapat memengaruhi stabilitas pasar energi global. Ini ditegaskan Wakil Presiden Eksekutif sekaligus Menteri Hidrokarbon Venezuela, Delcy Rodriguez.
Berbicara dalam forum Pekan Energi Rusia 2025 di Moskow, Rabu (15/10), Rodriguez mengatakan pertemuan tersebut berlangsung di tengah situasi saat energi menjadi pusat geopolitik global dan agresi diarahkan terhadap negara-negara produsen minyak dan gas utama, termasuk Venezuela.
"Selama delapan pekan terakhir, kami menghadapi ancaman militer dari pemerintah Amerika Serikat yang memiliki satu tujuan utama, yaitu merebut cadangan minyak, gas, dan sumber daya besar Venezuela. Serangan militer terhadap negara dengan cadangan minyak terbesar di dunia tentu akan memengaruhi peta energi internasional dan masa depan pengelolaan sumber daya ini," ujar Rodriguez dalam sesi diskusi forum tersebut.
Dalam beberapa pekan terakhir, militer AS dilaporkan berulang kali menghancurkan kapal di lepas pantai Venezuela yang diduga terlibat dalam perdagangan narkotika.
Pihak berwenang AS menyebut operasi itu sebagai bagian dari upaya memerangi kejahatan transnasional dan penyelundupan narkoba.
Pada 19 Agustus, Juru Bicara Gedung Putih Karoline Leavitt menyatakan bahwa Presiden AS Donald Trump siap menggunakan seluruh elemen kekuatan AS untuk memberantas perdagangan narkoba, termasuk kemungkinan melakukan operasi militer di Venezuela.
Forum Pekan Energi Rusia 2025 berlangsung di Moskow pada 15-17 Oktober dengan kantor berita RIA Novosti sebagai mitra informasinya. (Sputnik-OANA/Ant/I-2)