Arkeolog Temukan Piramida Segi Enam Berusia 3.800 Tahun di Kazakhstan

2 weeks ago 17
Arkeolog Temukan Piramida Segi Enam Berusia 3.800 Tahun di Kazakhstan Sebuah bangunan berbentuk segi enam yang disebut "piramida" berusia 3.800 tahun ditemukan arkeolog di Kazakhstan Timur.(Ulan Umitkaliyev)

DI Kazakhstan, para arkeolog menemukan bangunan berbentuk segi enam yang diperkirakan berusia 3. 800 tahun, yang mereka sebut sebagai "piramida. " Meskipun tidak setinggi monumen yang ada di Mesir, bangunan ini memiliki tinggi sekitar 3 meter dan kemungkinan digunakan sebagai situs pemakaman untuk kalangan elit.

Penemuan ini menjadi sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya di padang rumput Eurasia, sebagaimana diungkapkan Universitas Nasional Eurasia di Kazakhstan.

"Kami menemukan piramida ini di wilayah Kazakhstan Timur tahun ini," ungkap Ulan Umitkaliyev, kepala departemen arkeologi dan etnologi universitas tersebut, yang memimpin penggalian di lokasi itu. "Piramida ini memiliki bentuk heksagonal, dengan megalit yang beratnya mencapai 1 ton di setiap sudutnya. "

Meskipun para arkeolog menggunakan istilah "piramida" atau "piramida berundak," monumen dari Zaman Perunggu ini berbeda dengan piramida yang terdapat di Mesir. Dinding luar bangunan tersebut berbentuk segi enam, sementara dinding bagian dalam membentuk labirin yang mengarah ke kuburan di pusatnya. Menurut Umitkaliyev, bagian dari bangunan tersebut pernah tertutup gundukan tanah, dan masih belum jelas apakah terdapat atap di atasnya atau jika bangunan ini sepenuhnya terbuka.

Pada masa itu, masyarakat di wilayah ini membangun banyak makam dan monumen berbatu serta terlibat dalam pengerjaan logam dan pembuatan perhiasan. Perekonomian mereka kemungkinan bersifat pastoral, dengan banyak hewan digembalakan berpindah-pindah di padang rumput Eurasia.

Dinding luar piramida dihiasi dengan petroglif, yaitu seni cadas yang menggambarkan berbagai hewan, termasuk unta dan kuda. Tulang-tulang kuda ditemukan di sekitar piramida, menunjukkan pemujaan terhadap kuda mungkin pernah berkembang di daerah tersebut pada masa itu.

Berdasarkan penanggalan radiokarbon pada sisa-sisa organik yang ditemukan, bangunan ini kemungkinan dibangun pada abad ke-19 SM. Umitkaliyev menambahkan, "Monumen serupa juga telah ditemukan di wilayah Kazakhstan, terutama di Kazakhstan Tengah. "

Penggalian dan analisis di lokasi tersebut masih berlangsung. Sejauh ini, para arkeolog telah menemukan keramik, anting-anting emas milik seorang perempuan, serta perhiasan lainnya. Namun, belum ada kepastian apakah masih terdapat sisa-sisa manusia di lokasi tersebut.

Para arkeolog sangat ingin mendalami penemuan ini, tetapi informasi tambahan diperlukan seiring dengan penelitian ilmiah yang sedang berlangsung. Karen Rubinson, seorang rekan peneliti di Institute for the Study of the Ancient World di New York University, yang tidak terlibat dalam penemuan ini, menyatakan perlunya publikasi catatan ilmiah dan foto-foto artefak serta petroglif agar para sarjana yang tidak terlibat dalam penggalian dapat menganalisisnya secara komprehensif.

Piramida yang baru ditemukan terletak di Kyrykungir, sebuah daerah yang kaya akan makam dan monumen kuno. Lokasi tersebut berada di dekat desa Toktamys, yang telah diteliti para ilmuwan dari Universitas Nasional Eurasia sejak 2014. (Live Science/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |